Peluang dan Tantangan Perkembangan Wisata di Pagar Alam

Peluang dan Tantangan Perkembangan Wisata di Pagar Alam

BravitasariNafthalia, S.Sos., M.I.P, - Tenaga Ahli DPR-RI- Peluang dan Tantangan Perkembangan Wisata di Pagar Alam-istimewa-

Penulis: BravitasariNafthalia, S.Sos., M.I.P, - Tenaga Ahli DPR-RI

PAGARALAMPOS.COM - Pada awal tahun 2024, Kota Pagar Alam mengalami lonjakan luar biasa dalam jumlah wisatawan yang mengunjungi beragam destinasi.

Suasana kegembiraan melanda kota ini, menciptakan momen bersejarah dalam sejarah pariwisata Pagar Alam.

Keindahan alam, keberagaman budaya, dan wisata buatan juga menjadi daya tarik utama bagi pengunjung dari berbagai daerah.

Salah satu destinasi yang memikat perhatian adalah Kebun Teh, yang menjelma menjadi pusat kegiatan wisata, terutama menjelang pergantian tahun.

BACA JUGA:Setiap Masyarakat Berhak Mendapatkan Pendidikan

Sebanyak 250 wisatawan dari berbagai kota, termasuk Palembang, Lampung, dan Bengkulu, memilih merayakan malam tahun baru dengan pendakian Gunung Dempo.

Juga di destinasi wisata lain tercatat mengalami lonjakan yang signifikan, seperti Tebat Reban, Air Terjun Curup Mangkok, Tangga 2001, Tugu Rimau dan objek wisata kekinian lainnya, menjadi bukti kekayaan Pagar Alam.

Kemeriahan Nataru dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Musim Natal dan pergantian tahun bukan hanya membawa kegembiraan tetapi juga peluang signifikan bagi sektor pariwisata.

BACA JUGA:Bravitasari Nafthalia, Tenaga Ahli DPR-RI: Hanya Perlu Menjadi Manusia Untuk Membela Palestina

Peningkatan kunjungan ke hotel, restoran, bisnis ritel, dan layanan kreatif menciptakan dampak positif pada perekonomian secara keseluruhan.

Adopsi pendekatan lokal dalam pariwisata tidak hanya meningkatkan pengalaman pengunjung tetapi juga mendukung ekonomi masyarakat setempat.

Pendapatan dari wisatawan selama musim Natal dan Tahun Baru berkontribusi langsung pada pertumbuhan PAD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: