Mengobati Kelenjar Getah Bening dengan Sangat Ampuh!

Mengobati Kelenjar Getah Bening dengan Sangat Ampuh!

--

PAGARALAMPOS.COM - Munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu, seperti ketiak atau leher, bisa menjadi pertanda Anda mengalami infeksi kelenjar getah bening. 

Kelenjar getah bening merupakan struktur kecil berbentuk kacang yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. 

Kelenjar getah bening menyaring zat-zat yang bergerak melalui cairan limfatik, dan mereka mengandung limfosit (sel darah putih) yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit. 

Ada ratusan kelenjar getah bening yang ditemukan di seluruh tubuh. Mereka terhubung satu sama lain oleh pembuluh getah bening. 

Melansir Healthline, kelenjar getah bening dapat ditemukan di banyak daerah bawah kulit termasuk di ketiak, bawah rahang, kedua sisi leher, kedua sisi pangkal paha, dan di atas tulang selangka.

BACA JUGA:Menyusuri Gunung Jayawijaya yang Memiliki Pemandangan Sangat Indah dan Penuh Misteri!

BACA JUGA:TPN: Ganjar-Mahfud Bakal Permudah Pasangan Muda Beli Rumah

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh virus, biasanya kembali normal setelah infeksinya sembuh.

Antibiotik umumnya tidak berguna untuk mengobati infeksi virus. 

Nah, berikut pengobatan yang dapat dilakukan untuk pembengkakan kelenjar getah bening bergantung dari penyebabnya:

1. Kanker: Pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat disebabkan oleh kanker, sehingga memerlukan pengobatan. 

Cara mengatasi penyakit ini tergantung dari jenis kanker yang menyebabkannya, seperti pembedahan, radiasi, hingga kemoterapi. 

2. Gangguan Kekebalan: Jika pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh kondisi yang memengaruhi kekebalan, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, pengobatan untuk kondisi ini didahulukan terlebih dahulu. 

Dengan begitu, masalah pembengkakan kelenjar getah bening akan lebih mudah disembuhkan atau sembuh dengan sendirinya.

BACA JUGA:Film The Perfect Storm, Kisah Nyata Nelayan Terjebak dalam Badai Dahsyat, Intip Sinopsisnya Disini!

BACA JUGA:Bikin Mikir Keras! Untouchable, Drama Korea dengan Konflik yang Kompleks

3. Infeksi bakteri: Pengobatan yang paling umum pada pembengkakan kelenjar getah bening yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri adalah antibiotik. 

Namun, jika penyakit ini disebabkan oleh infeksi akibat HIV, pengidapnya perlu menerima pengobatan khusus untuk kondisi ini.

Setelah mengatasi beberapa penyakit utama yang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini jika penyebabnya belum diketahui. 

Beberapa perawatan mandiri dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini, antara lain:

1. Konsumsi obat antibiotik sesuai dengan resep dokter, apabila pembengkakan kelenjar getah bening disebabkan oleh bakteri atau jamur. 

BACA JUGA:Meski Subsidi, Motor Listrik di Indonesia Sepi Peminat, Ini Penjelasan Lengkapnya!

BACA JUGA:Transformasi Motor Listrik di Indonesia, Antara Subsidi dan Tantangan Masyarakat, Ini Penjelasan Lengkapnya!

2. Hindari pemberian aspirin pada anak karena adanya risiko untuk menyebabkan sindrom Reye.
Penyakit ini dapat mengakibatkan pembengkakan pada organ hati dan otak.

3. Berkumurlah dengan air garam. Hal ini dilakukan jika pembengkakan kelenjar terjadi pada area leher, telinga, kepala atau rahang.

Caranya dengan melarutkan garam dengan air hangat. Gunakan air tersebut untuk berkumur selama 10–20 detik, kemudian buang airnya.
Lakukan hal tersebut sebanyak 3–5 kali.

4. Lakukan kompres pada area yang bengkak atau nyeri dengan kain basah yang hangat.

5. Istirahat yang cukup agar sistem kekebalan tubuh dapat pulih.

BACA JUGA:Transformasi Motor Listrik di Indonesia, Antara Subsidi dan Tantangan Masyarakat, Ini Penjelasan Lengkapnya!

6. Konsumsi obat pereda nyeri untuk meredam rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening.
Kamu perlu untuk memastikan segala hal yang bisa menjadi penyebab utama dari penyakit ini.

Jika penyebabnya tidak diketahui, lakukanlah pengobatan mandiri di rumah untuk penanganan awal. Jika tidak kunjung membaik, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: