Kesaktiannya Ciutkan Nyali, Gajah Mada Kebingungan Menghadapi Patih Kebo Iwa

Kesaktiannya Ciutkan Nyali, Gajah Mada Kebingungan Menghadapi Patih Kebo Iwa

Kesaktiannya Ciutkan Nyali, Gajah Mada Kebingungan Menghadapi Patih Kebo Iwa--Ilustrasi_net

Selama ada Kebo Iwa, Majapahit tidak pernah berhasil menguasai wilayah Bali. Berkat kekuatan dan kesaktiannya, semua kapal Kerajaan Majapahit yang menuju Bali ditenggelamkan olehnya.

BACA JUGA:Inilah 5 Keturunan Suku Jadi Bukti Majapahit Pernah Kuasai Pulau Sumatera

Menganggap Kebo Iwa sebagai batu sandungan politik ekspansionisnya, Patih Gajah Mada pun akhirnya mengatur strategi untuk menaklukkan dirinya. 

Mengutip buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara oleh Marina Asril Reza, dengan tipu dayanya, Gajah Mada mengundang anak dari Panglima Rakyan Buncing tersebut ke Majapahit untuk mempererat tali silaturahmi antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Bedahulu.

Gajah Mada memuji pemerintahan Sri Astasura Bumi Banten. Ia juga berjanji akan memperkenalkan Kebo Iwa kepada seorang gadis yang bisa dia persunting. 

Setelah itu, patih Gajah Mada meminta tolong kepada Kebo Iwa untuk membangun sumur di Kerajaan Majapahit yang saat itu sedang kekeringan.

BACA JUGA:Menguak Misteri Kerajaan yang Tak Bisa Ditaklukkan Hingga Akhir Majapahit pada Abad ke-16

Tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun, Kebo Iwa menyanggupi permintaan tersebut. Menurutnya, ini adalah salah satu cara yang bisa ia lakukan untuk membantu kepentingan rakyat banyak.

Malangnya, niat tulus Kebo Iwa itu justru membuatnya terjebak dalam siasat Gajah Mada. Sesampainya di Majapahit, sang patih dibunuh oleh seluruh pasukan Majapahit di bawah perintah Gajah Mada.

Gugurnya Kebo Iwa tersebut mempermudah ekspedisi penaklukan Bali oleh Majapahit yang dipimpin Adityawarman. 

Penyerangan ini mengakibatkan pertempuran pasukan Gajah Mada dengan Kerajaan Bedahulu yang berujung pada wafatnya Raja Bedahulu dan sang putra serta hancurnya kerajaan tersebut.

BACA JUGA:Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Padjadaran Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Inikah Starteginya?

Mengutip buku Bali Pulina tulisan I.B. Arya Lawa Manuaba, kisah Kebo Iwa masih bisa dikenang masyarakat dengan mengunjungi Gili Menjangan. 

Di pulau tersebut didirikan sebuah bangunan untuk mengenang semangat persatuan yang diwariskan Kebo Iwa.

Peninggalan-peninggalan lainnya juga masih bisa dilihat di Pejeng dan beberapa wilayah di Bali, seperti Pura Pucak Padang Dawa di Baturiti dan Pura Srijong di Pantai Tabanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: