Film John Wick: Chapter 4 Makin Seru Makin Mendebarkan
Film John Wick: Chapter 4 Makin Seru Makin Mendebarkan-net.-net.
John Wick: Chapter 4 juga berhasil menghidupkan karakter baru, sekaligus mengeksplorasi sosok John Wick dan karakter pendukung lainnya.
Kita akan mengetahui bahwa Winston bukanlah sekadar manajer hotel dan pebisnis cerdik semata, melainkan sosok yang begitu menghormati John Wick.
Dengan durasi 169 menit atau yang terlama dari keempat film John Wick, beberapa penonton (termasuk mereka yang menonton screening perdana film ini) mungkin akan menganggap JW4 terlalu lama. Bahkan ada yang bertanya-tanya apakah John Wick seolah-olah tidak bisa mati.
Yang pasti selama durasi yang panjang itu, penonton disuguhkan aksi dengan koreografi ala balet yang dilengkapi sinematografi yang menawan.
BACA JUGA:Embraer Release A-29N Super Tucano, Digadang Ada Negara NATO Yang Minat Beli
John Wick selama ini memang dikenal sebagai franchise aksi yang cerdas dan berani secara koreografis.
Satu hal lagi yang cukup menyentuh adalah kembalinya Lance Reddick sebagai Charon, pramutama utama dari Hotel Continental New York.
Terlihat bahwa sosok Charon memanglah bukan sekadar pelengkap semata dalam semesta John Wick, melainkan sosok penting bagi Winston.
Ya, film ini sendiri memang didekasikan untuk mendiang Reddick yang meninggal sekitar seminggu sebelum film ini rilis secara global.
John Wick: Chapter 4 juga mengambil tempat pertarungan di beberapa lokasi eksentrik dunia, termasuk Paris, Berlin, Jepang, dan Yordania.
BACA JUGA:Project DARC Tiga Negara AUKUS, Radar Canggih Pelacak Objek Luar Angkasa
Sutradara Chad Stahelski berhasil kembali menampilkan film action slasher ala Spaghetti Western lewat John Wick: Chapter 4, dengan perhitungan mayat korban John Wick terus berlanjut.
Sama seperti yang dijanjikan Keanu Reeves saat diwawancarai IGN, John Wick: Chapter 4 memang membawa film John Wick ke level berikutnya.
Tak sekadar menyajikan aksi tembak-tembakan, kejar-kejaran dengan mobil, dan bunuh-bunuhan semata, namun film ini seolah membawa penonton menyaksikan balet versi kekerasan, indah dan energik dalam satu kesatuan film laga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: