Punya Satelit Mata-Mata, Korea Utara Pamerkan Foto-Foto Obyek Strategis Di Wilayah AS
Foto : Kim Dong Um-Punya Satelit Mata-Mata, Korea Utara Pamerkan Foto-Foto Obyek Strategis Di Wilayah AS-Malam rmaaj rag
PAGARALPOS.COM - Selama ini Amerika Serikat kerap ‘mengobok-obok’ negara rivalnya lewat publikasi foto satelit. Seolah ingin membuat tandingan, belum lama berselang Korea Utara merilis beberapa foto yang diambil dari satelit mata-mata Malligyong-1 yang diluncurkan pada 21 November lalu.
Foto yang diambil dari satelit mata-mata tersebut adalah wilayah ring satu di Washington, seperti Gedung Putih dan Pentagon.
Dikutip reuters.com (30/11/2023), Korea Utara telah mengumumkan propaganda berupa penangkapan foto terperinci dari situs -situs militer utama di Amerika Serikat, Jepang, Mesir, dan lokasi lainnya dengan satelit mata -mata baru.
Korea Utara berhasil meluncurkan satelit mata-mata, Malligyong-1, setelah dua kegagalan sebelumnya sebelumnya.
BACA JUGA:Kazakhstan Akan Membeli Sukhoi Su-30SM Dari Pada Rafale
Kantor Berita Korea Utara – Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan pada 30 November 2023, bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara pribadi meninjau citra satelit di Pyongyang General Control Center of the National Aerospace Technology Administration (NATA). Sebagai informasi.
NlATA mirip dengan NASA, yang berperan sebagai badan penerbangan dan antariksa nasional.
Foto-foto yang dilaporkan termasuk Pangkalan Angkatan Laut San Diego di California, ditangkap pada pukul 02:24 pada hari Rabu,
Pangkalan Angkatan Udara Kadena di Okinawa, Jepang pada pukul 10:16 pagi, dan Terusan Suez di Mesir pada pukul 4:36 malam.
BACA JUGA:India Percepat Upgrade 272 Unit Su-30MKI Jadi Super Sukhoi, Tak Kalah Saing Dengan Cina dan Pakistan
Yang membuat Washington ketar-ketir, Korea Utara mengklaim bahwa Malligyong-1 juga mengambil foto situs yang sangat sensitif seperti Gedung Putih, Pentagon.
Fasilitas militer utama di Korea Selatan, Guam, dan Hawaii. Namun, pemerintah Korea Utara belum merilis foto tambahan untuk menguatkan klaim ini.
Komunitas internasional, khususnya Amerika Serikat dan sekutunya, belum secara resmi menanggapi pernyataan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: