Pantas Saja Kerajaan Padjajaran Tak Terkalahkan oleh Kerajaan Majapahit, Ternyata Inilah Strategi Perangnya

Pantas Saja Kerajaan Padjajaran Tak Terkalahkan oleh Kerajaan Majapahit, Ternyata Inilah Strategi Perangnya

Pantas Saja Kerajaan Padjajaran Tak Bisa Dikalahkan Kerajaan Majapahit, Ternyata Inilah Strategi Perang yang Dilakukannya -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Awal mula eksistensi orang-orang Sunda di Indonesia tak bisa dilepaskan dari sejarah Kerajaan Pajajaran. 

Keteguhan rakyat Kerajaan Pajajaran dalam mempertahankan adat dan budayanya dari pengaruh Jawa oleh Kerajaan Majapahit, membuat orang Sunda sedikit berbeda dengan orang-orang yang tinggal di Pulau Jawa pada umumnya. 

Sikap Kerajaan Pajajaran yang tidak mau tunduk kepada Majapahit membuat tidak adanya percampuran budaya antara Sunda maupun Jawa. 

Sehingga adat budaya dan bahasa Sunda masih terus lestari hingga kini.

BACA JUGA:Menguak Makam Putri Pajajaran di Gunung Salak, Ternyata Makamnya Ada di Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul Kah

Meski merupakan kerajaan besar, Majapahit akhirnya runtuh setelah lebih dari 200 tahun berdiri.

Penyebab jatuhnya kerajaan Majapahit disebabkan oleh banyak faktor.

Alasan jatuhnya kerajaan Majapahit  mulai mengemuka setelah kerajaan mencapai puncak kejayaannya.

Salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit adalah perang saudara yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan.

BACA JUGA:Ada Green Canyon Juga? Inilah 6 Tempat Wisata Kabupaten Lahat Paling Populer

Penyebab jatuhnya kerajaan Majapahit menunjukkan lemahnya pemerintahan yang masih berkonflik.

Penyebab jatuhnya kerajaan Majapahit adalah terus berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di nusantara.

Minimnya informasi mengenai beberapa pertempuran yang terjadi antara Majapahit dan Padjadjaran membuat sulit untuk mengetahui strategi perang apa yang digunakan Padjajdjaran untuk melawan serangan Majapahit.

Naskah Karesian Sanghyang Siksakandang  hanya menyebutkan secara nama strategi perang Padjajdjaran yang dipraktikkan selama berdirinya kerajaan setidaknya hingga abad ke-16.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: