TNI-Polri Gelar Pasukan Pengamanan KTT AIS 2023, Begini Arahan Panglima dan Kapolri
Foto: Kabaharkam saat apel gelar pasukan.-TNI-Polri Gelar Pasukan Pengamanan KTT AIS 2023, Begini Arahan Panglima dan Kapolri-Humas Polri
BACA JUGA:TNI AL Luncurkan Harbour Tug Keempat Produksi Dalam Negeri
terdiri dari 26 kepala negara dan sekitar 30 sampai dengan 47 menteri, 9 badan atau organisasi internasional juga akan berpartisipasi.
"Hal ini tentunya menjadi tantangan yang harus kita hadapi dalam pengamanan ini," ucapnya.
Dimana kita menjadi bagian di dalam dipilihnya Bali sebagai tempat diselenggarakannya KTT AIS. Merupakan keuntungan tersendiri terutama bagi dunia pariwisata di Indonesia khususnya Bali, yang memang income perkapitanya 90% didukung dari sektor pariwisata.
"Oleh karena itu mari kita jaga dengan menghadirkan rasa aman di masyarakat," katanya.
BACA JUGA:Inilah Yang Terjadi, Jika Jerman Kirim Rudal Jelajah Taurus Ke Ukraina, Menyulut Perang Dunia Ketiga
Kehadiran TNI-Polri dan unsur keamanan lainnya di tengah-tengah masyarakat harus menjadi sosok pelindung pengayon dan pelayan masyarakat.
Kegiatan pengamanan yang kita laksanakan saat ini menjadi momen untuk menunjukkan jati diri kita kepada masyarakat dan dunia internasional.
"Bahwa TNI-Polri sebagai sosok yang humanis melindungi mengayomi dan melayani masyarakat tanpa pamrih," katanya.
Kesuksesan dalam pengamanan KTT AIS forum ini dengan menghadirkan kekuatan cukup besar yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai khusus Polri.
BACA JUGA:Pertamina Apresiasi Bareskrim Polri Ungkap Penyalahgunaan BBM dan LPG Subsidi
Pengamanan KTT AIS perlu langkah-langkah antisipasi serta penanganan secara komprehensif dan terpadu yang melibatkan berbagai instansi.
Selain situasi tersebut juga perlu di waspadai bencana alam, karena cuaca di wilayah Bali telah memasuki musim hujan, tentu harus diantisipasi dan menjadi perhatian khususnya seluruh personil yang terlibat dalam operasi.
Khusus Polri menggelar operasi dengan sandi Tri Brata Agung 2023 yang akan dilaksanakan selama 6 hari mengedepankan kegiatan Peemtiv dan Preventif.
Didukung kegiatan intelijen penegakan hukum, cyber interpol dan kehumasan dalam rangka harkamtibmas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: