Diluar Nalar Akal Sehat, Benarkah 5 Suku Asli Bangka Belitung Ini Keturunan Kerajaan Majapahit?

Diluar Nalar Akal Sehat, Benarkah 5 Suku Asli Bangka Belitung Ini Keturunan Kerajaan Majapahit?

Diluar Nalar Akal Sehat, Benarkah 5 Suku Asli Bangka Belitung Ini Keturunan Kerajaan Majapahit?--

PAGARALAMPOS.COM - Diluar Nalar Akal Sehat, Benarkah 5 Suku Asli Bangka Belitung Ini Keturunan Kerajaan Majapahit?

Pulau Bangka berasal dari kata wangka (vanca) yang berarti timah dalam bahasa Sanksekerta, karena wilayah ini memang kaya barang tambang timah. 

Nama Wangka muncul pertama kali bersama dengan nama Swarnabhumi dalam buku sastra India Milindrapantha yang ditulis abad ke 1 SM.

Bangka Belitung atau sering disingkat Babel adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung.

BACA JUGA:Tampil Trendi dan Kaki Terlindungi Maksimal, 5 Rekomendasi Sepatu Safety Pria Terbaik 2023

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya mencakup Pulau Bangka dan Belitung saja, melainkan juga dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil, yang mana jumlah pulau yang disebutkan berjumlah 470 buah dan hanya 50 buah yang berpenghuni. 

Bangka Belitung merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang dihuni oleh banyak suku. Bahkan sebagian besar merupakan suku asli yang keturunannya masih ada hingga saat ini.

Bangka Belitung berpenduduk 1.455.678 jiwa dengan luas wilayah 16.424,23 km2.

Bangka Belitung terletak di sisi timur pulau Sumatera, dekat provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Ternyata Ada Loh ban Terbaik jadi Langganan!

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu mengetahui suku apa saja yang termasuk dalam Bangka Belitung.

Maka dari itu, saya akan menjelaskan tentang suku bangsa di wilayah tersebut supaya kamu bisa mendapatkan informasi yang lengkap. Ini suku bangsa yang dimaksud:

1. Suku Ameng Sewang

Suku Yang Ada Di Bangka Belitung yang pertama adalah Suku Ameng sewang yang merupakan suku orang laut yang berada di perairan Belitung provinsi Bangka Belitung.

BACA JUGA:Rahasia Misterius di Balik Makam Para Wali di Gunung Salak, Cerita Seram di Tengah Hutan yang Bikin Merinding!

Kelompok masyarakat ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan pencari ikan di daerah pantai. Jika air sedang surut, biasanya mereka berpindah ke tempat lain yang potensi hasil ikannya lebih banyak.

Oleh karena kehidupan yang tidak menetap, suku Ameng Sewang tidak memiliki tempat tinggal permanen.

Mereka hanya membangun gubuk kecil di pinggir pesisir atau mendiami sampan-sampan di daerah pantai.

Jika sedang tidak memancing, masyarakat biasanya berkumpul di pinggir pantai sambil merokok bersama seluruh anggota keluarga.

BACA JUGA:MEVVAH! Ini Bus Paling Nyaman Hiasi Jalanan Indonesia, Kek Hotel Berbintang

Mayoritas suku Ameng Sewang beragama Islam atau muslim.

Maka dari itu, masyarakat terlarang untuk mengonsumsi minuman keras sekalipun hanya meminum tuak nira.

Masyarakat ini hanya menyukai rokok dan tidak segan menghabiskan beberapa bungkus rokok setiap hari.

2. Suku Bangsa Lom

BACA JUGA:Pilih yang Awet? Ini Daftar Merk Ban Motor Terbaik yang Bisa Kamu Gunakan Untuk Motor Kesayanganmu

Suku bangsa Lom merupakan salah satu Suku Yang Ada Di Bangka Belitung.

Suku bangsa Lom juga menjadi suku bangsa tertua di Bangka Belitung.

Menurut para sejarawan, suku bangsa ini berasal dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri karena enggan untuk memeluk agama Islam.

Maka dari itu, kelompok masyarakat ini lebih suka mendiami wilayah pedalaman dan hutan untuk menghindari interaksi dengan masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Pilih yang Awet? Ini Daftar Merk Ban Motor Terbaik yang Bisa Kamu Gunakan Untuk Motor Kesayanganmu

Pada tahun 1973, Suku Bangsa Lom terpecah menjadi dua bagian yaitu Suku Lom Luar dan Suku Lom Dalam. Suku Lom Luar adalah suku Lom yang turun gunung pasca terbukanya lahan baru untuk pemukiman.

Sedangkan suku Lom Dalam adalah Suku Lom yang masih bertahan di dalam hutan dan enggan untuk bergabung dengan masyarakat umum.

Saat ini, masyarakat suku Lom Luar sudah hidup seperti masyarakat biasa serta sudah berbaur dengan kebiasaan warga sekitar.

Populasi yang ada berjumlah 130 orang padahal di tahun 1973 jumlahnya masih belasan orang.

BACA JUGA:Pilih yang Awet? Ini Daftar Merk Ban Motor Terbaik yang Bisa Kamu Gunakan Untuk Motor Kesayanganmu

Sedangkan suku Lom Dalam benar-benar hidup terasing. Mereka senantiasa menjaga jarak dengan orang luar. Bahkan jarak antar kampung pun sangat jauh hingga mencapai 5 km.

3. Suku Sekak

Suku Sekak juga menjadi bagian dari salah satu Suku Yang Ada Di Bangka Belitung.

Suku Sekak merupakan sub Suku Orang Laut Bangka Belitung yang sudah hidup modern.

BACA JUGA:Pilih yang Awet? Ini Daftar Merk Ban Motor Terbaik yang Bisa Kamu Gunakan Untuk Motor Kesayanganmu

Menurut informasi terbaru, mereka tidak lagi bermata pencaharian sebagai nelayan dan penangkap ikan tetapi sudah banyak yang berkebun dan bertani.

Kelompok masyarakat ini menggarap lahan pemberian pemerintah pasca mereka naik ke daratan di tahun 1973.

Saat ini, suku Sekak tidak hanya menggantungkan kehidupannya pada bertani dan berkebun saja.

Tetapi, banyak yang ikut menambang timah utamanya pertambangan garapan perusahaan swasta.

BACA JUGA:Hebat! Xiaomi Mendobrak Pasar Tablet di Indonesia dengan Produk Terbarunya, Cek Spesifikasi dan Harganya

Hal inilah yang menjadikan Suku Sekak tidak lagi menjadi suku terasing di Provinsi Bangka Belitung.

4. Suku Melayu

Suku Yang Ada Di Bangka Belitung yang paling terbesar adalah Suku Melayu.

Sedangkan suku lain seperti Arab dan Tionghoa berada di bawahnya.

BACA JUGA:Bingung Mau Bilang Apa, Tradisi Di Suku Ini Boleh Nikah Sama Ibu Sendiri!

Uniknya, sebagian besar suku Melayu berdialek Belitung.

Padahal kelompok masyarakat ini menyebar di seluruh provinsi termasuk ke Pulau Bangka yang memiliki dialek khusus.

5. Suku Sakai

Suku yang juga populer di Bangka Belitung lainya ialah Suku Sakai.

BACA JUGA:Bingung Mau Bilang Apa, Tradisi Di Suku Ini Boleh Nikah Sama Ibu Sendiri!

Kelompok masyarakat yang merupakan generasi kedua dari Suku Sekak ini menetap di Pulau Bangka.

Maka dari itu, orang Belitung sering menyebutnya sebagai Suku Sekak modern.

Dulunya Suku Yang Ada Di Bangka Belitung ini bekerja sebagai pencari ikan.

Namun, seiring adanya program pembangunan wilayah terasing di tahun 70an, mereka tidak lagi melaut.

BACA JUGA:Bingung Mau Bilang Apa, Tradisi Di Suku Ini Boleh Nikah Sama Ibu Sendiri!

Kelompok masyarakat ini lebih tertarik untuk bercocok tanam dan berkebun palawija.

Itulah sekilas potret suku bangsa yang berada di Bangka Belitung.

Semoga informasi ini bisa menjadi motivasi pembaca agar lebih mencintai sejarah bangsanya.

Sekaligus untuk memunculkan rasa patriotisme agar senantiasa bersedia menjadi penjaga wilayah dari rongrongan bangsa lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: