Frankenstein (1994), Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan (04)
Kisah Klasik Tentang Obsesi Manusia Mengutak-Atik Alam dan Ilmu Pengetahuan--google.com
PAGARALAMPOS.COM – Mendapat tanggapan serta Kritik yang beragam dari kritikus dan media.
Di Rotten Tomatoes, film ini mendapat rating persetujuan 42% berdasarkan 53 ulasan.
Konsensus situs tersebut adalah: ‘Frankenstein karya Mary Shelley ambisius dan mencolok secara visual.
BACA JUGA:Sindoro, Misteri dan Mitos Dibalik Pesona Keindahan Gunung yang Berselimut 'Pedhut' Kabut
Tetapi nadanya yang berlebihan dan kurangnya rasa takut membuat pengalaman nadanya tidak konsisten’.
Roger Ebert memberi film itu dua setengah bintang dari empat bintang, dengan menulis:
‘Saya sangat mengagumi adegan dengan De Niro [sebagai Makhluk].
BACA JUGA:Serem, Ini Kisah Mistis Taman Wonderia yang Cukup Terkenal, Berani Cuk!
Sehingga saya tergoda untuk memberikan penilaian yang baik pada Frankenstein karya Mary Shelley.
Tapi itu nyaris meleset. 'The Creature' tepat sasaran, tapi sisa filmnya begitu panik, begitu maniak.
Ia tidak berhenti sejenak untuk memastikan efeknya tercatat,’ ungkapnya.
BACA JUGA:Cantiknya Ratu Tribhuwana Tunggadewi, Wajar Saja Gajahmada Takluk dan Ambisi Mempersatukan Nusantara
Janet Maslin menulis; ‘Branagh berada di luar kemampuannya. Dia tidak menunjukkan kemahiran teknis untuk menangani film besar yang ambisius secara visual maupun wawasan untuk mengembangkan versi baru yang menarik dari cerita ini.
Sebaliknya, ini adalah Frankenstein yang hambar dan tanpa kesalahan untuk tahun 90-an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: