Terkait Dugaan Penculikan WNI, Polri Berkoordinasi Dengan PDRM Malaysia

Terkait Dugaan Penculikan WNI, Polri Berkoordinasi Dengan PDRM Malaysia

Foto : Kadiv Hubinter Irjen Pol Krisna Mukti.-Terkait Dugaan Penculikan WNI, Polri Berkoordinasi Dengan PDRM Malaysia -Humas Polri

JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - Seorang wanita warga negara Indonesia (WNI) mengalami dugaan penculikan dan penyiksaan saat berlibur di Malaysia. Untuk mengungkap kebenaran di balik peristiwa tragis ini, Polri berkoordinasi dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM).

Kadiv Hubinter Polri, Irjen Krishna Murti, menjelaskan bahwa kerjasama ini juga melibatkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang.

“Kami berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia dan KBRI serta KJRI Penang untuk menindaklanjuti permasalahan ini dan membuat terang peristiwanya,” ujar Krishna Murti kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).

BACA JUGA:Tinjau Kesiapan Pelaksanaan UST, Ini Arahan Danmenarmed 2 Kostrad Kepada Prajurit

Krishna menyebutkan bahwa kasus ini memerlukan kerjasama lintas negara karena insiden penculikan dan penyiksaan terjadi di Malaysia, dengan para pelaku berasal dari Malaysia.

Hal ini membuat Polri tidak dapat mengusut kasus ini secara mandiri.

Dalam konteks motif peristiwa ini, Krishna menjelaskan bahwa penculikan tidak hanya didorong oleh tebusan uang.

Ada latar belakang bisnis yang melibatkan suami korban. Namun, karena perbedaan dalam sistem penyidikan antara Indonesia dan Malaysia, ia tidak memberikan detail lebih lanjut.

BACA JUGA:Kawal Kekondusifan Pemilu 2024, Begini Pola PAM Disiapkan Polres Pagar Alam

Namun, yang terpenting adalah bahwa korban, seorang WNI berusia 36 tahun asal Medan, telah selamat.

Proses penyelidikan masih berlangsung, dengan semua pihak bekerja sama dengan otoritas Malaysia untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini.

Dia bukan penculikan yang murni minta tebusan, ujarnya. Terkait kasus ini,  diduga ada latar belakang lain urusan bisnis antara pelaku dengan keluarga korban, suami korban.

"Saya tidak bisa detailnya, karena sistem penyidikan Malaysia berbeda dengan Indonesia,” ucap Kadivhubinter.

BACA JUGA:Tiga Awak Kapal Selam Type 209/1400 Afrika Selatan Tewas Tersapu Gelombang Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: