Berhaji di Puncak Bawakaraeng, Gunung Penuh Makna Bagi Masyarajat Sulsel
Berhaji di Puncak Bawakaraeng, Gunung Penuh Makna Bagi Masyarajat Sulsel--Net
BACA JUGA:Israel Siap Siagakan Merkava MK5 di Perbatasan Suriah
Pembentukan gunung ini terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Arti Nama Gunung Bawakaraeng
Nama "Bawakaraeng" sendiri memiliki makna yang dalam. Secara harfiah, nama ini berarti "Mulut Tuhan" atau "Mulut Raja."
Kata "Raja" di sini merujuk pada penguasa manusia, sesuai dengan kepercayaan orang Makassar kuno yang berbentuk dinamisme, yakni keberadaan Batara sebagai penentu alur kehidupan manusia.
Kata "bawa" mengacu pada "mulut" atau "tempat di mana kata akan keluar," sedangkan "Karaeng" diartikan sebagai Tuhan, Dewa, Raja, Yang Mulia, atau Yang Agung.
Sehingga, Bawakaraeng diartikan sebagai salah satu sumber kehidupan yang diberikan oleh sang Batara kepada manusia. Nama ini mungkin dipilih karena tanah di sekitar Gunung Bawakaraeng sangat subur, cocok untuk bercocok tanam sepanjang tahun, baik saat musim penghujan maupun musim kemarau.
BACA JUGA:Polri Targetkan Pengembalian Uang Korban Penipuan Robot Trading Auto Trade Gold
Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng
Bagi para pendaki yang ingin menaklukkan Gunung Bawakaraeng, terdapat beberapa jalur pendakian yang dapat dipilih.
Berdasarkan peta Jalur Pendakian Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia, pendakian jalur Gunung Bawakaraeng dapat dimulai dari kaki gunung di
Desa Lembanna, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
Jalur ini sangat disarankan bagi para pendaki dan merupakan jalur paling populer.
BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Daya Saing UMKM
Selain itu, terdapat tiga jalur lain yang dapat ditempuh untuk mencapai puncak Gunung Bawakaraeng, yaitu Jalur Lembah Ramma, Jalur Danau Tanralili, dan Jalur Gunung Perak di Kabupaten Sinjai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: