Gimana Rasanya Begituan Sama Ibu Kandung Sendiri, Tradisi Suku Polahi Ini Sungguh Tak Wajar
Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang secara harfiah berarti "pelarian".
BACA JUGA:Piramida Tertua Ada Di Antartika? Inilah Fakta Dari Penemuan Menghebohkan Dunia Tersebut
Keadaan tersebut mempengaruhi kondisi suku Polahi dengan kehidupan di dalam hutan.
Meskipun Indonesia telah merdeka, sebagian keturunan Polahi masih memilih tinggal di hutan.
Sikap anti penjajah tersebut turun-temurun dan menyebabkan orang Polahi menganggap orang dari luar suku mereka sebagai penindas dan penjajah.
Namun, yang membuat suku Polahi semakin unik adalah keberlangsungan tradisi perkawinan sedarah dalam budaya mereka.
Asal- usul Suku Polahi, Bangsa Yang Memiliki Tradisi Menikah Dengan Saudara Sedarah!-tangkapan layar-Youtube
BACA JUGA:Candi Tertinggi Diatas Gunung! Ini Penemuan Peninggalan Majapahit Yang Menakjubkan Di Jawa Timur
Berbeda dengan sistem perkawinan umum di mana dua individu dari keluarga yang berbeda menikah tanpa ikatan darah, suku Polahi memiliki budaya sistem kawin sedarah atau sistem perkawinan inses.
Perkawinan sedarah di suku Polahi memungkinkan anggota keluarga untuk menikah dengan sesama anggota keluarga yang memiliki ikatan darah, seperti antara ibu dan anak laki-laki, bapak dan anak perempuan, atau saudara laki-laki dan saudara perempuan.
Sistem ini telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda dan masih dipraktikkan hingga saat ini, meskipun dianggap tidak biasa atau bahkan aneh oleh budaya umum.
Pernikahan sedarah ini sebenarnya bukan berdasarkan kebiasaan adat, tetapi lebih karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan mereka tentang pergaulan di luar kelompok mereka sendiri.
BACA JUGA:Jalur Ini Terkenal Paling Mistis! Mengupas Misteri Alas Lali Jiwo Gunung Arjuno Di Malang Jawa Timur
Bikin Geleng Kepala! Ternyata ini Tujuan Tradisi Pernikahan Sedarah di Suku Polahi-Foto: net-
Para anggota suku Polahi memiliki keterbatasan pengetahuan genetika, sehingga mereka melakukan perkawinan sedarah di antara mereka tanpa menyadari risiko genetik yang dapat mempengaruhi kesehatan keturunan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: