Embat Saudara Sendiri! Tradisi ini Ada Disuku Polahi yang Terkenal dengan Pernikahan Sedarah
Embat Saudara Sendiri! Tradisi ini Ada Disuku Polahi yang Terkenal dengan Pernikahan Sedarah-Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Untuk melestarikan keturunanmu, saudaramu sendiri telah berasimilasi! Inilah tradisi pernikahan yang aneh di suku Polahi.
Dipaksa menikah sedarah agar bisa berkembang, mengetahui bahwa ini sama sekali berbeda dengan tradisi kita pada umumnya tentu akan membuat Anda terkejut.
Keanekaragamannya hampir tak terhitung jumlahnya dan suku-suku asli Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dalam setiap adatnya.
Terletak di dalam Hutan Gorontalo, Suku Sulawesi merupakan salah satu suku di Indonesia yang cukup unik bahkan memiliki keanehan karena merupakan penghuni terasing di hutan pedalaman.
Suku Polahi diyakini merupakan eks pengungsi yang lolos dari penjajahan Belanda dan bertempat tinggal di hutan.
BACA JUGA:Gelar Latpra Ops Stop Karhutla Musi 2023, Kapolres Pagar Alam Pesanya Begini!
Menurut cerita yang ada, Suku Polahi merupakan sekelompok masyarakat Gorontalo yang mengungsi ke hutan pada abad ke-17 untuk menghindari penjajahan dan membayar pajak kepada penjajah Belanda.
Suku ini masih hidup Hingga saat di pedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman, dan Suwawa di Provinsi Gorontalo.
Dalam kamus bahasa Gorontalo, kata "Polahi" berasal dari kata "Lahi-lahi" yang memiliki arti "pelarian" atau "sedang dalam pengungsi".
Hal ini menggambarkan kondisi suku Polahi saat itu, mereka melarikan diri dari penyelarasan dan menjalani kehidupan di hutan, terutama di lereng Gunung Boliyohuto di Desa Tamaila Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng! 4 Merk Ban Motor ini jadi Pilihan Terbaik Bagi Para Pengguna Motor
Menurut catatan sejarah yang ada, suku Polahi sebenarnya adalah warga Gorontalo yang melarikan diri ke hutan karena pemimpin mereka di masa penjajahan Belanda tidak mau ditindas oleh penjajah.
Oleh karena itu, orang Gorontalo menyebut mereka Polahi, yang secara harfiah berarti "pelarian".
Keadaan tersebut mempengaruhi kondisi suku Polahi dengan kehidupan di dalam hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: