Aneh Tapi Unik, Mengungkap Tradisi Mumifikasi Suku Dani, Antara Kehormatan dan Aura Mistis di Papua Barat

Aneh Tapi Unik, Mengungkap Tradisi Mumifikasi Suku Dani, Antara Kehormatan dan Aura Mistis di Papua Barat

Aneh Tapi Unik! Mengungkap Tradisi Mumifikasi Suku Dani, Antara Kehormatan dan Aura Mistis di Papua Barat--Net

PAGARALAMPOS.COM - Mumifikasi, sebuah proses pengawetan jasad yang mungkin terdengar asing bagi kebanyakan orang, ternyata tidak hanya terjadi di negara-negara kuno seperti Mesir, tetapi juga ada di Indonesia. 

Lebih tepatnya, tradisi ini masih berlangsung hingga kini di Wamena, Papua, di tengah masyarakat suku Dani yang mendiami Lembah Baliem.

Tujuan utama dari praktik pengawetan ini adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap jasad kepala adat mereka. 

Mereka menggunakan ramuan alami yang dioleskan ke tubuh jasad, kemudian meletakkannya di atas perapian hingga menghitam. 

BACA JUGA:Dijamin Paling Awet? Inilah 4 Merk Ban Motor Yang Terbaik Di Indonesia

Setelah proses ini selesai, jasad kepala adat tersebut dipindahkan ke dalam Honai, rumah tradisional suku Dani. 

Biasanya, mumifikasi ini hanya dilakukan pada orang-orang yang memiliki kedudukan penting dalam masyarakat, seperti kepala suku, panglima perang, atau individu yang berjasa.

Tradisi mumifikasi suku Dani di Papua telah berlangsung selama berabad-abad. 

Yang membuat mumifikasi Suku Dani unik adalah mumi mereka memiliki ciri khas berupa warna hitam pekat, posisi tubuh duduk dengan kepala yang menengok ke atas, dan mulut yang terbuka lebar. 

BACA JUGA:Unik Sihh, Tapi Suku ini Punya Tradisi Pernikahan Sedarah, Jadi bisa Nikah Sama Ibu Sendiri

Usia mumi dapat dilihat dari kalung yang melingkar di sekitar leher mumi. Setiap lima tahun sekali, mereka mengadakan upacara penghormatan dengan mengalungkan satu kalung baru pada leher mumi. 

Di Wamena, terdapat total tujuh mumi yang tersebar di berbagai distrik. 

Tidak hanya sebagai penghormatan, mumi-mumi ini juga berfungsi sebagai peninggalan sejarah yang mencapai usia 200 hingga 300 tahun. 

Mumi-mumi tersebut tersebar di Distrik Kurulu, Distrik Assologaima, dan Distrik Kurima. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: