Suku Aka! Budaya Unik yang Memperkuat Peran Ayah dalam Keluarga, Laki-laki Menyusui Anaknya?

Suku Aka! Budaya Unik yang Memperkuat Peran Ayah dalam Keluarga, Laki-laki Menyusui Anaknya?

Suku Aka! Budaya Unik yang Memperkuat Peran Ayah dalam Keluarga, Laki-laki Menyusui Anaknya?--

Suku Aka! Budaya Unik yang Memperkuat Peran Ayah dalam Keluarga, Laki-laki Menyusui Anaknya?

PAGARALAMPOS.COM - Suku Aka! Budaya Unik yang Memperkuat Peran Ayah dalam Keluarga, Laki-laki Menyusui Anaknya?

Di balik hutan-hutan lebat Republik Afrika Tengah dan Kongo Utara, ada sebuah kisah yang telah memukau dunia dan menantang konsep konvensional tentang peran gender dalam perawatan anak.

Ini adalah cerita tentang Suku Aka, masyarakat yang telah mengembangkan tradisi unik di mana laki-laki tidak hanya menjadi ayah, tetapi juga ibu. Ya, Anda tidak salah dengar.

BACA JUGA:Diluar Nalar! Ternyata Suku Afa Ada Tradisi Laki-laki Menyusui Bayi, Kok Bisa?

Mereka adalah salah satu dari sedikit masyarakat di dunia yang dikenal karena praktik "laki-laki menyusui bayi."

Dalam artikel ini, kita akan memasuki dunia Suku Aka, menggali kebudayaan mereka yang unik ini, dan mencoba memahami bagaimana peran laki-laki dalam menyusui bayi telah menjadi sorotan perhatian dunia dan memberikan pandangan baru tentang keindahan keragaman budaya manusia.

Meskipun laki-laki suku Aka tidak menghasilkan air susu, mereka membiarkan bayi menyusu pada puting dada mereka untuk menenangkan mereka saat sang ibu tidak ada di sekitar.

Profesor Barry Hewlett, seorang ahli antropologi dari Amerika, telah tinggal bersama suku Aka selama 20 tahun dan menemukan bahwa para ayah seringkali menyusui bayi ketika sang ibu tidak ada.

BACA JUGA:Lantak, Easycash Aplikasi Pinjaman Terbaik 2023, untuk Dana Mendesak, Gasken Mas Bro.

Data yang dikumpulkan oleh Prof. Hewlett menunjukkan bahwa para ayah di suku Aka menghabiskan 47% waktu mereka berada di sekitar bayi mereka, angka yang lebih tinggi daripada budaya lain di dunia.

Tidak hanya itu, ayah-ayah suku Aka juga terlibat dalam memasak dan perempuan akan mendirikan kamp berikutnya.

Ada pembagian tugas yang unik di suku Aka sehingga ayah-ayah terbiasa berperan sebagai ibu tanpa merasa beban atau stigmatisasi.

Dalam masyarakat Aka, kedekatan fisik dengan anak sangat dihargai. Bayi-bayi di suku Aka selalu dekat dengan orang tua atau pengasuhnya, dan mereka tidak tidur sendirian selama tahun pertama kehidupan mereka.

BACA JUGA:Woi, Ini Pinjaman Uang untuk Mahasiswa, Easycash Solusinya!

Bayi-bayi ini selalu digendong dan dipeluk oleh orang tua mereka sepanjang waktu, menciptakan kedekatan fisik yang erat antara anak-anak dan orang tua di suku Aka.

Peran ayah dalam keluarga suku Aka memiliki dampak penting. Ayah meningkatkan kecerdasan anak perempuan dan menjadi contoh yang ditiru oleh anak laki-laki.

Baik ayah maupun ibu di suku Aka tidak akan meninggalkan bayi mereka sendirian, bahkan saat tidur. Bayi selalu digendong atau dipeluk oleh orang tua mereka sepanjang waktu.

Inilah cerita unik dari Suku Aka, yang memberikan wawasan tentang bagaimana praktik pengasuhan yang berbeda dapat ada di berbagai budaya di dunia.

BACA JUGA:Woi, Ini Keunggulan Michelin, Dunlop, IRC, dan Bridgestone, 4 Merek Ban Motor Terkenal di Indonesia.

Suku Aka, yang mendiami kawasan hutan tropis di Republik Afrika Tengah dan Kongo Utara, memiliki tradisi unik di mana laki-laki menyusui bayi.

Meskipun tidak menghasilkan air susu, para ayah suku Aka merelakan puting dadanya untuk dihisap oleh bayi untuk menenangkan mereka ketika ibu tidak berada di sekitar.

Kebersamaan yang kuat antara ayah dan anak di suku Aka tercermin dalam pembagian tugas dalam mengasuh anak yang hampir seimbang antara suami dan istri.

Kedekatan fisik yang erat, dengan bayi yang selalu digendong dan dipeluk sepanjang waktu oleh orang tua, menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara mereka.

BACA JUGA:Begini Nasib Keturunan Suku Polahi Yang Tradisi Perkawinannya Sedarah

Inilah salah satu aspek menarik dari budaya Suku Aka, yang menunjukkan keunikan dan kekayaan variasi praktik pengasuhan di berbagai budaya di dunia.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: