Mengungkap Rahasia Candi Cetho, Kisah Kutukan, Peninggalan Kerajaan, dan Keindahan Alam
Arca garuda dan kura-kura, misalnya, menggambarkan cerita Samudramanthana dan Garudeya yang berbicara tentang kutukan dan pengampunannya.
Arca phallus dan vagina dapat diartikan sebagai lambang kelahiran kembali setelah pengampunan dari kutukan.
5. Kain Poleng dan Spiritualitas
Sebelum memasuki kompleks Candi Cetho, para pengunjung diminta untuk mengenakan kain poleng.
Hal ini dilakukan untuk menghormati tempat yang juga masih digunakan sebagai tempat peribadatan oleh komunitas Hindu.
BACA JUGA:Meski Sangat Nikmat! Namun Tradisi Ini Bikin Ga Mood Saat Melakukannya!
Kain poleng dengan motif kotak-kotak hitam dan putih ini memiliki persamaan dengan kain yang digunakan dalam beberapa tradisi peribadatan di Bali.
Namun, jangan khawatir, pengurus candi menyediakan kain poleng untuk para pengunjung.
Candi Cetho mengingatkan kita akan kejayaan dan kebijaksanaan kerajaan masa lalu. Dengan arsitektur yang unik dan pemandangan yang memukau, tempat ini menjembatani masa lalu dan masa kini.
Tidak hanya sebagai daya tarik wisata, tetapi juga sebagai tempat spiritual bagi mereka yang mencari ketenangan dan jaminan dari kutukan.
Melalui candi ini, kita dapat merenungkan tentang warisan budaya kita yang kaya dan bagaimana ia terus mempengaruhi pemikiran dan spiritualitas kita hari ini.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: