Begini Penampakan Harta Karun Emas, Kontroversi Artefak Gunung Padang

Begini Penampakan Harta Karun Emas, Kontroversi Artefak Gunung Padang

Foto : Situs Gunung Padang.-Begini Penampakan Harta Karun Emas, Kontroversi Artefak Gunung Padang-Google.com

PAGARALAMPOS.COM - Situs Gunung Padang, sebuah Situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.

Bahkan santernya berita saat penemuan situs ini dijadikan tempat 'sekolah' bagi para peneliti. Karena banyak misteri yang harus digali.

Tak hanya arkeolog dan geolog yang tertarik pada situs ini, sejumlah kelompok masyarakat pun turut memberi pendapat.

Mereka percaya, bahwa Gunung Padang merupakan situs pemujaan yang merupakan petilasan Prabu Siliwangi.

BACA JUGA:Lestarikan Negeri, Polri Tanam Satu Juta Pohon Serentak di Nusantara

Bahkan adanya temuan-temuan di situs padang ini berupa emas atau logam mulia yang tak tanggung-tanggung berjumlah nyaris 3 ton yang kemidian dipercaya masyarakat sekitar bahwa itu kekayaan kerajaan Padjajaran.


Foto : Situs Gunung Padang.-Begini Penampakan Harta Karun Emas, Kontroversi Artefak Gunung Padang-Google.com

Situs itu disebut sebagai bukti nyata tingginya peradaban Sunda Kuno pada era kejayaan Kerajaan Pajajaran.

Jika dilihat dari data yang ada terkait umur Sitsu Gunung Padang yang diduga ada pada 25.000 SM, adalah zaman Paleolitikum Atas.

Paleolitikum Atas adalah periode waktu dalam sejarah manusia yang berlangsung dari sekitar 40.000 SM hingga 10.000 SM.

BACA JUGA:Perdananya Tank Abrams Latber Super Garuds Shield ke 17 di Indonesia

Pada periode ini, manusia mulai mengembangkan teknologi baru, seperti alat-alat batu yang lebih kompleks, pakaian, dan seni.

Manusia juga mulai hidup dalam kelompok-kelompok yang lebih besar. Namun belum ada bangsa atau negara.

Lokasi ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: