Bikin Geleng Kepala! Ternyata ini Tujuan Tradisi Pernikahan Sedarah di Suku Polahi

Salah satu misteri yang menyertai praktik pernikahan sedarah dalam Suku Polahi adalah keturunan yang lahir tetap normal, tanpa mengalami cacat fisik atau mental.

Ini menjadi kontras dengan pemahaman medis konvensional yang mengaitkan pernikahan sedarah dengan risiko semakin suburnya anak cacat.

Para peneliti belum dapat mengungkapkan sepenuhnya mengapa hal ini terjadi di komunitas Suku Polahi, namun kemungkinan ada faktor-faktor genetik atau lingkungan tertentu yang mempengaruhi fenomena ini.

Penelitian mengenai Suku Polahi dan tradisi pernikahan sedarahnya terkendala oleh isolasi dan keterbatasan akses.

BACA JUGA:Jombloh, Bingung Cari Jodoh? Ini Dia 3 Rekomendasi Kampung Janda Di Indonesia, Cantik Cantik Loh.

Yowan Tamu menjelaskan bahwa sulit untuk mendapatkan data yang mendalam tentang praktik ini karena komunitas ini hidup sangat sepi dan minim interaksi dengan dunia luar.

Upaya penelitian cenderung cenderung pada masyarakat di luar lapisan terdalam komunitas, sehingga menjadikan pemahaman tentang pernikahan sedarah ini belum sepenuhnya lengkap.

Suku Polahi adalah komunitas unik yang hidup dalam kesendirian di hutan Gunung Boliyohuto, Gorontalo.

BACA JUGA:Kampung Janda dan Keunikan Budaya Nikah di Bogor yang Mengejutkan

Pernikahan sedarah merupakan salah satu tradisi menarik dalam budaya mereka, yang mungkin berfungsi sebagai cara untuk mempertahankan eksistensi di tengah isolasi dan meminimalkan interaksi dengan dunia luar.

Misteri ketidakcacatan keturunan dari pernikahan sedarah ini masih menjadi pertanyaan yang belum terpecahkan.

Meskipun tradisi ini kontroversial dalam konteks umum, pemahaman mendalam tentang latar belakang budaya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya diperlukan untuk merespons secara sensitif dan bijaksana terhadap tradisi unik ini.*

Sumber: