Pernikahan Sedarah Suku Polahi, Ternyata ini Tujuan dari Tradisi Tersebut!

Pernikahan Sedarah Suku Polahi, Ternyata ini Tujuan dari Tradisi Tersebut!

Pernikahan Sedarah Suku Polahi, Ternyata ini Tujuan dari Tradisi Tersebut!--

PAGARALAMPOS.COM - Suku Polahi adalah sebuah komunitas yang hidup di hutan Gunung Boliyohuto, Gorontalo, Indonesia.

Meskipun berada di zaman modern, masyarakat Suku Polahi tetap menjalani kehidupan yang sangat tradisional.

Salah satu tradisi yang menarik perhatian adalah praktik pernikahan sedarah atau inses yang dijalankan oleh mereka.

Meski terdengar kontroversial, tradisi ini memiliki latar belakang budaya dan sejarah yang unik.

BACA JUGA:Meski Malam Pertama Sungguh Nikmat, Namun Tradisi Suku Ini Bikin Geleng Kepala Karena Libatkan Dukun!

Suku Polahi dikenal sebagai komunitas yang sangat tertutup. Mereka hidup dalam isolasi dari dunia luar dan telah menjaga cara hidup mereka yang tradisional selama bertahun-tahun.

Hal ini mungkin dikaitkan dengan sejarah mereka yang dipenuhi dengan upaya untuk menghindari penjajahan asing, seperti yang terjadi dengan penjajahan Belanda pada abad ke-17.

Sebaliknya, mereka memilih mengasingkan diri ke dalam hutan daripada hidup di bawah penguasaan asing.

Salah satu praktik yang paling mencolok dalam budaya Suku Polahi adalah pernikahan sedarah.

BACA JUGA:Meski Rasanya Maknyos, Ternyata Tradisi di Suku ini Bikin Geleng Kepala Saat Malam Pertama!

Tradisi ini melibatkan pernikahan antara individu-individu yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat, seperti antara ibu dan anak laki-laki, bapak dan anak perempuan, atau saudara laki-laki dan perempuan.

Meskipun pada umumnya pernikahan sedarah dianggap kontroversial dan dapat menyebabkan risiko kesehatan pada keturunan, penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa keturunan dari pernikahan semacam ini di Suku Polahi ternyata tidak mengalami cacat.

Dalam kajian yang dilakukan oleh antropolog dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bernama Yowan Tamu, dinyatakan bahwa tradisi pernikahan sedarah ini mungkin merupakan cara bagi Suku Polahi untuk mempertahankan eksistensinya.

Kehidupan mereka yang terisolasi di hutan dan interaksi minimal dengan dunia luar membuat tradisi ini menjadi salah satu mekanisme untuk memastikan mempertahankan generasi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: