Ratu Tribhuwana Tunggadewi, Jejak Berani dan Inspiratif dalam Sejarah Majapahit, Persatukan Nusantara!

Ratu Tribhuwana Tunggadewi, Jejak Berani dan Inspiratif dalam Sejarah Majapahit, Persatukan Nusantara!

wanita agung zaman majapahit--internet

PAGARALAMPOS.COM - Ratu Tribhuwana Tunggadewi dikenal sebagai ratu yang gagah berani dan tangguh untuk memerintah kerajaan Majapahit di masa lalu.

Jejaknya yang luar biasa dalam memimpin dan menginspirasi perjuangan kemerdekaan Nusantara masih dikenang hingga saat ini.

Dalam perjuangan merebut kemerdekaan Tanah Air Indonesia ini dari tangan Penjajah, tidak hanya para pemimpinnya yang terkenal seperti Soekarno dan Hatta yang berperan penting.

Ratu Tribhuwana Tunggadewi adalah salah satu tokoh paling berpengaruh di Kerajaan Majapahit, yang memulai misi ambisius untuk menaklukkan Nusantara.


majapahit--

BACA JUGA:Siapa Tribhuwana Tunggadewi, Ratu Berpengaruh dalam Sejarah Majapahit, Gajah Mada Saja Bertekuk Lutut?

Tribhuwana Tunggadewi merupakan putri Raden Wijaya, pendiri dan raja pertama Majapahit, yang mewarisi kekuatan dan keberanian dari ayahnya.

Pada masa pemerintahannya, ia menjalin hubungan dekat dengan Gajah Mada, tokoh penting dalam pemerintahan Majapahit.

Yang diberi kepercayaan penuh oleh Ratu untuk menduduki posisi tertinggi dalam pemerintahan.

Salah satu misi terkenalnya adalah Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Gajah Mada di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.

BACA JUGA:Di Balik Proklamasi, Kisah Heroik Lima Pahlawan Kemerdekaan Indonesai yang Terlupakan?

Melalui sumpah ini, mereka berkomitmen untuk tidak merasakan kenikmatan duniawi sebelum berhasil mempersatukan Nusantara di bawah naungan Kerajaan Majapahit.

Dengan tekad yang kuat, Ratu Tribhuwana Tunggadewi dan timnya berhasil memulai ekspansi ke luar Jawa, termasuk menaklukkan Bali dan kerajaan-kerajaan di kawasan lainnya.

Selain itu, ia membangun dasar-dasar politik kenegaraan Majapahit yang memperluas pengaruhnya hingga ke pelosok Nusantara.

Meskipun terjadi pemberontakan dan tantangan, kepemimpinan dan kecakapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi berhasil menjaga stabilitas negara.


perang majapahit--

BACA JUGA:Kisah Pilu di Balik Gereja Santo Mikael, Pembantaian Umat Katolik Masa Penjajahan Jepang di Tanjung Sakti?

Namun, pada tahun 1350 Masehi, ia memutuskan untuk melepaskan tahtanya setelah sang ibunda, Gayatri, meninggal dunia.

Meskipun tidak lagi memimpin, Ratu Tribhuwana Tunggadewi tetap berperan sebagai anggota dewan penasehat raja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: