Saksi Bisu Perang! Penemuan Di Sidoarjo Ini Menjadi Bukti Raja Majapahit Menyusun Strategi Kemenangan

Saksi Bisu Perang! Penemuan Di Sidoarjo Ini Menjadi Bukti Raja Majapahit Menyusun Strategi Kemenangan

Saksi Bisu Perang! Penemuan Di Sidoarjo Ini Menjadi Bukti Raja Majapahit Menyusun Strategi Kemenangan-tangkapan layar-klikjatim.com

PAGARALAMPOS.COM – Tak bisa dipungkiri jika masih banyak penemuan-penemuan yang belum terjamah di Indonesia.

Hal ini dikarenakan Banyaknya kerajaan serta sejarah yang ada di tanah air ini.

Mulai dari sejarah kerajaan Sriwijaya hingga kerajaan Majapahit tentunya memiliki kisah hingga peninggalan yang misterius didalamnya. 

Seperti Halnya penemuan yang ada di Sidoarjo kali ini yang diketahui memiliki Nilai Sejarah kerajaan kuno.

BACA JUGA:Meski 'GELISAH' Sungguh Nikmat, Namun Suku Ini Miliki Tradisi Aneh, Salahsatunya Berhubungan Dengan Dukun!

Dikisahkan dari catatan sejarah, Raden Wijaya sebelum menjadi raja Majapahit adalah panglima perang di Kerajaan Singasari.

Dalam cerita usahanya melawan pemberontakan Jayakatwang, raja majapahit yang pertama ini pernah menyusun strategi perang di wilayah yang kini menjadi Kampung Kedaung Klinter, Sidoarjo.

Muhammad Ali Kepala Desa Kedung Pocok mengatakan, sesuai cerita dan kajian kitab kuno dari pegiat pelestari cagar budaya.

Bahwa pada abad ke-13 Raden Wijaya sempat tinggal dan menyusun kekuatan di hutan atau alas trik, yang sekarang jadi Kecamatan Tarik.

BACA JUGA:3 Ton Logam Mulia Hingga Artefak Berusia Ribuan Tahun Ditemukan Di Gunung Padang, Siapakah Pemilik Semua Ini?

Pada saat itu Raden Wijaya berperang dengan raja terakhir Jayakatwang dari kerajaan Kediri.

Diketahui kedatangannya di kampung ini meninggalkan benda-benda bersejarah. Yang dimana benda merupakan sisa bangunan berupa lima tumpukan batu bata.

Batu ini diduga merupakan bangunan tersebut dinding atau pagar pelindung. Dilihat dari ukuran sisa bangunan yang sudah digali warga sepanjang 13,5 meter dengan tinggi 92 cm.

Melansir dari Youtube Asli Mojokerto, batu bata yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga kampung berbeda dengan batu bata zaman sekarang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: