Mengerikan! Gaya Bahasa Syair yang di Lantunkan Mu’awiyah bin Bakr juga Bukan Ciri Khas Kaum Ad Awal

Mengerikan! Gaya Bahasa Syair yang di Lantunkan Mu’awiyah bin Bakr juga Bukan Ciri Khas Kaum Ad Awal

Mengerikan! Gaya Bahasa Syair yang di Lantunkan Mu’awiyah bin Bakr juga Bukan Ciri Khas Kaum Ad Awal--

PAGARALAMPOS.COM - Mengerikan! Gaya Bahasa Syair yang di Lantunkan Mu’awiyah bin Bakr juga Bukan Ciri Khas Kaum Ad Awal

Mereka menyembah berhala sehingga Allah mengutus seorang Nabi bernama Hud untuk mengajak mereka kembali beriman.

Kaum ad Digambarkan sebagai manusia raksasa yang memiliki tubuh yang kuat dan besar serta hidup dengan kaya.

Pengingkaran Kaum Ad terhadap kenabian Hud mengakibatkan pemusnahan Kaum Ad melalui bencana berupa kekeringan dan topan.

BACA JUGA:Istighfar! Rupanya Kisah Mistis dan Horor Ini Yang Sering Menghantui Pendaki di Gunung Pangrango!Ini Mistisnya

Nama kaum Ad di ambil dari nama salah seorang leluhur mereka yang bernama `Ad. Silsilahnya menurut para ulama adalah Ad bin Us/Aush bin Aram/Iram bin Sem/Sam bin Nuh.

Dalam sejarah, terdapat dua kaum Ad yaitu kaum Ad awal atau pertama dan kaum Ad akhir atau kedua.

Kaum Ad awal adalah pengganti umat Nabi Nuh dan merupakan kaum pertama yang menyembah berhala setelah banjir besar.

Mereka menyembah berhala bernama Shamad, Shamud, dan Huran. Kaum Ad kedua ada setelah kaum Ad awal hancur.

BACA JUGA:Buat Para Pendaki! Inilah Kisah Mistis Gunung Pangrango yang Dipercaya Masyarakat Setempat!

Nabi Hud di utus pada kaum Ad awal. Kaum Ad kedua berasal dari Qahthan dan Saba’ di wilayah Yaman.

Beberapa pendapat sejarawan mengatakan bahwa kaum Ad kedua adalah kaum Tsamud. “Dan sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan kaum Ad awal.” An-Najm (53): 50

Dalam riwayat tentang utusan kaum Ad yang pergi ke Makkah, terdapat beberapa pendapat.

Muhammad bin Ishaq berpendapat bahwa mereka adalah kaum Ad yang sama dengan kaum yang di dakwahi Nabi Hud.

BACA JUGA:Masya Allah Sungguh Menakjubkan! Ada Istana di Hutan Jati Lamongan! Ini Cerita Lengkapnya

Di katakan bahwa Hud dan pengikutnya telah berpindah ke tempat lain sehingga tidak terkena azab.

Muhammad bin Ishaq melanjutkan bahwa kaum Ad yang ada di Makkah selamat dan keturunan mereka yang kemudian di kenal sebagai kaum Ad akhir.

Ibnu Katsir berpendapat bahwa riwayat tersebut membicarakan mengenai kaum Ad kedua.

Hal ini di sebabkan bahwa dalam riwayat tersebut di sebutkan mengenai Makkah, padahal Makkah baru di bangun pada masa Ibrahim.

BACA JUGA:Tak Disangka! Ternyata di Indonesia Terdapat Istana Kuno yang Masyhur, Disini Lokasinya!

Gaya bahasa dari syair yang di lantunkan Mu’awiyah bin Bakr juga bukan ciri khas kaum Ad awal.

Juga di sebutkan pula bahwa awan itu membawa api yang buruk, padahal kaum Ad awal di binasakan dengan angin dingin yang sangat kencang.

Ibnu Katsir juga berpendapat bahwa kaum Ad yang di sebutkan dalam surah Al-Ahqaf adalah kaum Ad kedua, sedangkan kaum Ad yang di kisahkan dalam surah lain adalah kaum Ad awal.

Di sebutkan dalam kisah suku Badui bahwa raja dari kaum Ad memiliki istana tempat kediaman para wanita dan kuda-kudanya, kemudian mereka semua di hancurkan dengan api dari langit atas perbuatan dosa mereka.

BACA JUGA:Bikin Ketagihan! Ini Cerita Mistis di Gunung Pangrango, Ada Apa Yah?

Di percaya bahwa reruntuhan mereka berada di suatu tempat di Rub’ al Khali, sebuah gurun pasir luas yang berada di semenanjung Arab bagian selatan.

Pemukiman kaum Ad terletak antara Amman dan Hadramaut di Yaman. Tempat tinggal mereka merupakan kawasan tanjung dengan perbukitan yang berpasir.

Nama tempatnya ialah Asy-Syihr. Permukiman ini berada pada bagian lembah. Semoga Bermanfaat!*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: