Satu Pulau Tapi Sunda dan Jawa Beda Bahasa? Begini Sejarahnya

BACA JUGA:Tradisi Malam Pertama Suku di Indonesia, Ada Ritual Gituan Sama Dukun, Sudah Sunat Cus Gituan, ENAK KAN!

Bahasa pada dasarnya merupakan produk dari kesepakatan dan kebiasaan.

Semakin sering komunitas ini berinteraksi, bahasa mereka semakin mirip, sementara yang terisolasi oleh jarak mengembangkan variasi bahasa yang berbeda.

Misalnya, bahasa Jawa yang digunakan di berbagai kabupaten di Jawa memiliki ciri khas yang berbeda.

Perbedaan bahasa antara Jawa dan Sunda dapat ditelusuri kembali sekitar 2.000 tahun yang lalu, sekitar 146 SM.

Sebelum periode ini, ketika komunitas-komunitas lebih kecil, bahasa mereka mungkin lebih mirip.

BACA JUGA:Bikin Tambah Takjub! Batu Gunung Padang Ternyata Mengandung Listrik! Kok bisa?

Namun, ketika populasi meningkat dan komunitas-komunitas berkembang menjadi kerajaan yang berbeda, bahasa mereka mulai berbeda pula.

Pendirian kerajaan-kerajaan berbeda di Jawa, seperti Medang (Mataram), Sunda, Galuh, dan Kalingga, juga ikut berkontribusi pada perbedaan bahasa.

Penggunaan bahasa Sanskerta untuk memberi nama berbagai objek, sifat, dan peristiwa juga menyebabkan munculnya bahasa-bahasa yang berbeda di wilayah yang berbeda.

Pengaruh agama Hindu dan Buddha dari India juga meninggalkan jejak yang kuat pada aspek linguistik dan budaya dari kerajaan-kerajaan tersebut.

BACA JUGA:Curi Perhatian! 6 Desa Wisata Megalitikum ini Ternyata ada di Indonesia Loh

Terutama, penyebaran agama Buddha berhubungan dengan pembangunan Candi Borobudur oleh Dinasti Syailendra di Jawa Tengah, sementara kerajaan Hindu Mataram membangun kompleks candi besar Prambanan.

Pada awalnya, munculnya Kerajaan Tarumanagara di wilayah yang sekarang menjadi Jawa Barat, dengan ibukotanya di Jayasinghapura.

Kemudian, untuk mengubah nasibnya, kerajaan tersebut mencoba mengubah namanya menjadi "Sunda." Namun, perubahan nama ini menyebabkan perlawanan dan pemberontakan.

Sumber: