Waw, Salain Temukan Logam Mulia, Situs Gunung Padang ada Pasir Peredam Gempa, Bangunan Apa yang Dilunding?

Waw, Salain Temukan Logam Mulia, Situs Gunung Padang ada Pasir Peredam Gempa, Bangunan Apa yang Dilunding?

Peradaban Canggih Situs Gunung Padang,--

PAGARALAMPOS.COM - Saal satu temuan yang cukup mencengangkan di Situs gunung Padang, Jawa Barat, Indonesia adalah Pasir peredam gempa atau biasa disebut juga sebagai pasir ayak.

Pasir peredam gempa adalah material yang digunakan dalam rekayasa gempa untuk mengurangi efek guncangan atau getaran dari gempa bumi.

Material ini seringkali digunakan dalam pembangunan bangunan atau infrastruktur untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan struktur terhadap guncangan yang disebabkan oleh gempa.

Pasir peredam gempa bekerja dengan cara mengabsorbsi atau meredam energi yang dihasilkan oleh gempa bumi.

BACA JUGA:Temukan 3 Ton Logam Mulia Hingga Pasir Peredam Gempa, Bangsa Apa yang ada di Situs Gunung Padang?

Sehingga mengurangi amplitudo (besaran) dan durasi getaran yang diterima oleh struktur bangunan.

Hal ini membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan potensi keruntuhan bangunan selama gempa terjadi.

Wow, jadi Bangsa yang membangun Situs Gunung Padang sudah megetahui cara meredam Gempa, OMG. Simak Yuk Ceritanya.

Wisata sekaligus situs Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.

BACA JUGA:Waw, Berusia Lebih 13 Ribu Tahun, 3 Ton Logam Mulia di Temukan Di Gunung Padang, Simak Ulasanya!

Lokasi ini menawarkan artefak dan struktur yang menarik, termasuk sebuah benda yang disebut sebagai Kujang Gunung Padang. Namun, temuan ini telah memicu meluasnya kalangan ahli.

Adapun Kujang Gunung Padang adalah sebuah benda yang memiliki bentuk mirip senjata, dengan bagian pegangan seperti pinggang dan bagian bilah yang bifasial.

Artinya kedua sisinya memiliki ketajaman yang sama.


--

Diketaui Benda ini terbuat dari batu dan ditemukan di lokasi yang diyakini telah dihuni sejak minimal 5200 SM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: