Miris! Begini Kondisi Pasar Lematang Lahat, Dulu Jadi Andalan Sekarang Kian Ditinggal

Miris! Begini Kondisi Pasar Lematang Lahat, Dulu Jadi Andalan Sekarang Kian Ditinggal

Dulu Jadi Andalan Sekarang Kian Ditinggal - Foto Heru/Lapos : Bangunan Pasar Lematang Lahat yang dimakan usia.--Istimewa

PAGARALAMPOS.COM - Pasar Lematang merupakan salah satu dari sekian banyak pasar tradisional yang ada di Kota Lahat, Kabupaten Lahat. Dahulu keberadaan Pasar Lematang jadi maknet roda perekonomian di Kabupaten Lahat. Walaupun dahulu ada Pasar Belanda dan Pasar Lama, Pasar Lematang tetap jadi satu-satunya pasar yang jadi andalan warga Lahat.

Namun saat ini, kondisi Pasar Lematang yang statusnya milik daerah ini, kian terlihat memperihatinkan. Selain bangunan yang terlihat kumuh akibat tidak tertatanya pedagang, pasar yang dulu jadi andalan ini kini mulai ditinggal pengunjung.

Persoalannya beragam, mulai dari kondisi bangunan yang sudah tua, ketidakmampuan pihak pengelola menata pedagang, adanya perbandingan harga dengan pasar swasta, hingga keberadaan isi dari kios pedagang yang banyak ketinggalan zaman. 

Di Pasar Lematang sendiri ada 280 kios di lantai bawah dan lantai atas. Lantai bawah diisi pedagang baju, peralatan dan juga rempah dan beberapa jenis barang lain. Sementara dilantai dua diisi penjahit, penjual pakaian dan juga daging. 

BACA JUGA:Relokasi Korban Banjir yang Melanda Desa Keban Agung Masih Terkendala Lahan

Selain kios, ada juga puluhan lapak pedagang hamparan. Namun saat ini, setidaknya ada ratusan kios dan puluhan lapak yang berada di dalam bangunan pasar, sudah ditinggalkan oleh pedagang. Pedagang lebih memilih berjualan di bagian depan dan sisi kiri pasar, dengan alasan agar mudah dapatkan pembeli karena barang dagangan terlihat dari luar.

Eva (43) salah satu pedagang di Pasar Lematang mengakui, Pasar Lematang saat ini kian ditinggal pengunjung. Salah satu penyebabnya, karena berbelanja saat ini semakin mudah. Pembeli tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk ke luar rumah. Hanya dengan menggunakan handphone, sudah bisa mendapatkan barang yang diinginkan.

“Pengaruh belanja online, buat pengunjung ke Pasar Lematang kian berkurang. Paling masih ada pelanggan tetap yang berasal dari daerah jauh, yang berbelanja ke sini, itu juga tidak setiap hari,” kata Eva, Minggu (16/7/2023).

Dampak kian berkurangnya pengunjung, perputaran ekonomi di Pasar Lematang jadi tidak lancar. Imbasnya modal pedagang bahkan tidak berputar. Pemilik kios pun terpaksa tidak bisa menyediakan barang-barang yang sesuai permintaan zaman. 

BACA JUGA:MA Unggah Vidio Merasa Diancam Oknum Jaksa, Gunawan : Mungkin Salah Tafsir

Seperti contoh, dagangan pakaian, pedagang terpaksa lebih memilih menghabiskan dahulu pakaian dengan tren lama, daripada harus keluar modal untuk menyediakan pakaian dengan tren terbaru.

“Lebih pilih belanja online, tidak menyita waktu, juga ikuti tren. Kalau di Pasar Lematang tawarannya selangit, tidak sesuai selera, tidak ikuti tren anak muda,” ujar Merry (26), warga Kota Lahat.

Sepinya pengunjung ke Pasar Lematang, juga berimbas pada pedagang kecil di sekitarnya. Dimana selama ini, pengunjungnya sebagai besar merupakan pengunjung dari Pasar Lematang. Seperti pengakuan Endang (54) pedagang makanan di sekitar Pasar Lematang. 

Menurutnya, Pasar Lematang sudah layak untuk diperbaharui, terutama terkait kebijakan dan pengelolaan untuk pedagang. Jika terus dibiarkan, bisa-bisa pengunjung tidak mau lagi ke Pasar Lematang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: