Menelisik Jejak Peradaban Menghuni Gunung Padang, Bangsa Atlantiskah, Begini Kontroversi Peneliti

PAGARALAMPOS.COM - Gunung Padang disebut situs warisan dunia oleh UNESCO. Lantaran keunikan struktur bangunan megalitikum yang saat ini tinggal reruntuhamnya saja.

Namun, dibalik itu para peneliti sudah meyakini jika peninggalan tersebut terbentuk oleh campur tangan bangsa lintas peradaban.

Apa sebab? karena santernya banyak ditemukan benda bendan dan bukti peninggalan masa lintas peradaban.

Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian di situs ini masih berlangsung, dan belum ada kesepakatan pasti.

BACA JUGA:Banjir Penemuan Menghebohkan Di Gunung Padang, Lalu Siapakah Bangsa Yang Dulu Ada Disana?

Pertanyaannya, mengenai historinya lantas bangsa apakah yang pernah tinggal disana. Hingga meninggalkan jejak struktur bangunan dengan tekonogi canggih di zamannya.

Situs Gunung Padang ini telah menjadi objek penelitian dan pemahaman sejak ditemukannya struktur batu di atasnya yang diyakini memiliki usia yang sangat tua.

Tidak ada informasi pasti mengenai suku penghuni situs ini, karena penelitian di situs Gunung Padang masih terus berlangsung.

Foto : Ilusttasi Situs Gunung Padang.-Menelisik Jejak Peradaban Menghuni Gunung Padang, Bangsa Atlantiskah, Begini Kontroversi Peneliti-Google.com

Namun berdasarkan penelitian awal, situs ini diyakini telah dihuni oleh masyarakat yang berasal dari berbagai periode waktu dan budaya yang berbeda.

BACA JUGA:Temukan Koin Kuno Berusia 5200 SM Terpendam di Situs Gunung Padang, Benarkah yang Tertua?

Penelitian arkeologi di situs Gunung Padang menunjukkan bahwa struktur batu yang ditemukan di sana bisa berasal dari zaman megalitikum (Zaman Batu Besar), yang mencakup kurun waktu antara 2500 SM hingga 1500 M.

Selain itu, juga terdapat penemuan artefak dan sisa-sisa keramik yang menunjukkan adanya pengaruh dari periode kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, seperti Candi Borobudur dan Prasasti Tarumanegara.

Gunung Padang, sebuah situs megalitikum yang terletak di sekitar Cianjur, Jawa Barat, telah menjadi pusat perhatian dalam penelitian arkeologi dan geologi.

Sumber: