Gunung Dempo Menyimpan Mitos, Keajaiban Spritual Jika Terjebak KABUT Tebal, Pendaki Harus Lakukan Ritual Ini!!
Menurut kepercayaan yang ada, seorang pria harimau tidak akan mengganggu orang kecuali jika dia diganggu terlebih dahulu.
Sifat karakter ini kadang-kadang dapat terlihat menyerupai manusia. Kojon, kadang juga berwujud sebagai harimau. Keberadaan pria Harimau ini juga dikaitkan dengan tarian Ulu atau Silat Harimau, yang memiliki unsur magis dalam praktiknya.
BACA JUGA:Diselimuti Kabut Misteri, Begini Fakta Kisah Mistis Gunung Dempo Yang Mengandung Makna Spiritual!
Tarian ini memainkan peran penting dalam kehidupan di sekitar Gunung Dempo dan hanya sedikit orang yang terpilih untuk menerima ilmu dari guru besar yang berada di Dompu.
Meskipun sampai saat ini masih menjadi misteri, masih belum terungkap apakah guru besar tersebut merupakan manusia biasa atau makhluk gaib.
Selain cerita Manusia Harimau, legenda lain yang terkait dengan Gunung Dempo adalah legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat.
Si Pahit Lidah, nenek moyang dari Suku Basemah di wilayah Sumatera Selatan bagian Barat dan Bengkulu, terlibat dalam pertarungan sengit dengan Si Mata Empat, nenek moyang dari Suku Komering dan Lampung.
BACA JUGA:Merinding, Ternyata Inilah Misteri di Gunung Dempo Yang Dipenuhi Penghuni Gaib
Pertarungan ini berakhir dengan kematian keduanya. Sebelum meninggal, Si Pahit Lidah mengutuk keturunan Si Mata Empat yang menginjakkan kakinya di Gunung Dempo, dengan ancaman kesialan.
Foto : Patung Si Pahit Lidah.-Gunung Dempo Menyimpan Mitos, Keajaiban Spritual Jika Terjebak KABUT Tebal, Pendaki Lakukan Ritual Ini!-Pagaralampos.com
Hingga saat ini, para juru kunci di Gunung Dempo melarang keturunan Suku Komering dan Lampung untuk mendaki gunung tersebut, kecuali didampingi oleh juru kunci atau penduduk Pagaralam..
Selain misteri dan mitos yang mengelilingi Gunung Dempo, ada juga daya tarik unik berupa kayu panjang umur atau Cantigi.
Tumbuhan ini populer di Gunung Dempo karena kecantikan bunga-bunganya.
Namun, popularitasnya menyebabkan populasi kayu panjang umur semakin berkurang karena banyak pendaki yang mengambilnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: