Misteri dan Mitos di Gunung Dempo, Manusia Harimau dan Legenda Kayu Panjang Umur Yang Mengandung Makna Spiritu
PAGARALAMPOS.COM - Gunung Dempo, seperti gunung-gunung lainnya, menyimpan beberapa misteri dan mitos yang masih dipercaya hingga hari ini.
Di kalangan pendaki dan masyarakat umum, Gunung Dempo terkenal dengan kisah Manusia Harimau, sebuah legenda yang diyakini sebagai penunggu gunung tersebut.
Konon, Manusia Harimau tidak akan mengganggu orang jika tidak diganggu. Kadang-kadang, dia terlihat menyerupai manusia, tetapi pada saat lain berwujud harimau.
Keberadaan Manusia Harimau juga terkait dengan tarian Ulu atau silat Harimau yang bernuansa magis.
BACA JUGA:4 Misteri dan Mitos Gunung Dempo yang Wajib Diketahui
Hanya sedikit orang yang dipilih untuk menerima ilmu dari guru besar yang berada di Dompu. Namun, misteri ini belum terpecahkan apakah guru besar tersebut sebangsa manusia atau makhluk gaib.
Salah satu legenda terkenal yang terkait dengan Gunung Dempo adalah legenda Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat.
Si Pahit Lidah, yang nama aslinya Serunting, adalah nenek moyang dari Suku Basemah di wilayah Sumatera Selatan bagian Barat dan Bengkulu. Sementara itu, Si Mata Empat adalah nenek moyang dari Suku Komering dan Lampung.
Keduanya terlibat dalam pertarungan sengit yang berakhir dengan kematian mereka. Sebelum meninggal, Si Pahit Lidah mengutuk keturunan Si Mata Empat yang menginjakkan kakinya di Gunung Dempo, dengan ancaman akan celaka.
BACA JUGA:Tradisi Aneh Tanah Air! Inilah 5 Tradisi Suku-suku Indonesia Yang Bikin Tercengang
Hingga saat ini, para juru kunci di Gunung Dompo melarang keturunan Suku Komering dan Lampung mendaki gunung tersebut, kecuali didampingi oleh juru kunci atau penduduk Pagaralam.
Beberapa informasi menunjukkan bahwa terdapat kutukan yang diyakini terjadi dalam periode tahun 1980-2000.
Terdapat rombongan pendaki keturunan Suku Komering yang hilang, dan beberapa di antaranya ditemukan telah meninggal. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika sebelum pendakian, para pendaki diperiksa mengenai asal usul mereka.
Jika mereka berasal dari Suku Komering, biasanya mereka akan diminta untuk tidak mendaki Gunung Dempo atau harus didampingi oleh juru kunci atau warga Pagaralam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: