Suku Pekal, Perjalanan Rakit Putri Rindu Bulan yang Mengubah Ayam Menjadi Elang, Simak Keunikannya!

Suku Pekal, Perjalanan Rakit Putri Rindu Bulan yang Mengubah Ayam Menjadi Elang, Simak Keunikannya!

Suku Pekal, Perjalanan Rakit Putri Rindu Bulan yang Mengubah Ayam Menjadi Elang, Simak Keunikannya!-Kolase-Berbagai Sumber

PAGARALAMPOS.COM - Bengkulu, sebuah provinsi di Indonesia yang kaya akan keragaman suku dan budaya.

Salah satu suku yang menarik perhatian adalah Suku Pekal, yang mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu Utara di Provinsi Bengkulu, serta wilayah sekitar Kabupaten Mukomuko yang berada dekat perbatasan Jambi dan Sumatera Barat.

Suku Pekal memiliki sejarah dan budaya yang unik, serta keterkaitan dengan suku-suku lain di sekitarnya.

Asal-usul nama "Pekal" sendiri berasal dari kata "mengkal", yang dapat diartikan sebagai buah yang belum masak, tetapi juga tidak lagi mentah.

BACA JUGA:Unik Atau Aneh? Inilah Tradisi Berhubungan Badan Suku-suku Di Indonesia

Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai suatu bentuk perpaduan antara suku Rejang dan suku Minangkabau, yang menyimpulkan bahwa suku Pekal merupakan suatu bentuk percampuran dari kedua suku tersebut.

Suku Pekal juga memiliki keterkaitan dengan mitologi suku bangsa lain yang mendominasi wilayah perbatasan mereka.

Mitologi ini terkait dengan mitologi suku Rejang dan hikayat Raja Inderapura dari Minangkabau. Mitologi suku Rejang sendiri memiliki hubungan erat dengan kisah-kisah kerajaan Pagaruyung di Minangkabau.

Kisah ini bermula dari perjalanan Empat Petulai dari Pagaruyung yang kemudian menjadi bagian dari mitologi suku Rejang. Dalam mitologi tersebut, terdapat juga mitos mengenai keberadaan suku Pekal.

BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Sasak Ini Bikin Geleng-Geleng, Ternyata Sebelum Menikah Calon Istri Diculik Calon Suami

Di satu sisi, suku Rejang secara langsung mengakui bahwa orang-orang dari suku Pekal merupakan bagian dari suku Rejang di bawah Bangmego Tubui.

Namun, di sisi lain, suku Pekal tidak dapat sepenuhnya disebut sebagai bagian dari suku Rejang.


--

Perbedaan ini tercermin dalam penggunaan bahasa, aturan dan nilai budaya, serta struktur sosial yang sebagian besar mengadopsi tata aturan dan nilai budaya Minangkabau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: