Mengungkap Kisah Perjuangan dan Runtuhnya Kerajaan Pajajaran, Kehebatan dan Kehancuran dalam Sejarah Nusantara

PAGARALAMPOS.COM - Kerajaan Pajajaran, juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda, adalah salah satu Kerajaan terbesar di Pulau Jawa pada masa lampau.

Namun, kejayaan kerajaan ini terancam ketika Kerajaan Banten muncul sebagai kekuatan baru di wilayah tersebut.

Sebelum akhirnya berhasil menaklukkan dan melemahkan Kerajaan Pajajaran, Banten dikabarkan telah beberapa kali merencanakan skenario serangan terhadap kerajaan tersebut.

Banten, sebagai bagian dari koalisi kesultanan Islam Demak dan Cirebon, memiliki peran penting dalam upaya menguasai Kerajaan Pajajaran.

BACA JUGA:Mengungkap Peran Besar! 5 Tokoh Majapahit yang Berpengaruh, Salah Satunya Sebagai Pemimpin Terlama

Dengan petunjuk dari Syarif Hidayatullah, pusat pemerintahan Banten Girang dipindahkan dari pedalaman ke dekat pelabuhan Banten.

Hal ini memperkuat posisi Banten sebagai pusat kekuasaan Islam di wilayah tersebut. Kerajaan Banten dan Kerajaan Pajajaran memiliki kedekatan yang minim sebelumnya.

Sebelum berdirinya Kerajaan Banten, Pajajaran merupakan daerah kekuasaannya sendiri. Namun, dengan berdirinya Kerajaan Banten, kekuasaan Pajajaran mulai terusik.

Pada masa itu, Kerajaan Pajajaran dipimpin oleh Surawisesa setelah kematian Raja Prabu Siliwangi.

BACA JUGA:Taklukkan Kerjaan yang Paling Ditakuti, Majapahit Ahirnya Berhasil Runtuhkan Kerajaan Sriwijaya

Meskipun terjadi beberapa pergolakan di wilayah kerajaan kecil di sekitar Pakuan, yang awalnya merupakan kerajaan bawahan, Surawisesa berhasil menangani permasalahan tersebut dengan susah payah.

Namun, yang mengejutkan adalah meskipun Pajajaran tidak berhasil ditaklukkan oleh Kerajaan Majapahit, kerajaan ini akhirnya runtuh akibat serangan dari Kesultanan Banten.

Keruntuhan Kerajaan Pajajaran disebabkan oleh penyerangan dari kerajaan Sunda yang lainnya, yaitu Kesultanan Banten.

Kerajaan Pajajaran, juga dikenal dengan nama lain seperti Kerajaan Sunda atau Negeri Sunda, terletak di daerah Pakuan, yang kini dikenal sebagai Bogor.

Sumber: