Benarkah 5 Suku di Sumatera Selatan ini Masih Keturunan Majapahit? Yuk Simak Penjelasannya Disini

 Benarkah 5 Suku di Sumatera Selatan ini Masih Keturunan Majapahit? Yuk Simak Penjelasannya Disini

PAGARALAMPOS.COM - Mengenal Sumatera Selatan tak puas rasanya jika hanya tahu Sungai Musi dan jejak Kerajaan Sriwijaya. Sebab, ada banyak suku yang harus juga dikerahui kalau main ke daerah ini.

Dalam catatan sejarah, Sumatera Selatan memiliki berbagai macam suku. Namun ada sejumlah suku yang tergabung dalam satu kelompok suku besar yang bermula dari Batang Hari Sembilan.

Budayawan Sumsel, Iwan Vebri Al Lintani menyebut wilayah Batang Hari Sembilan merupakan wilayah Negeri Kesultanan Palembang Darussalam. Wilayahya yakni Sumsel, Lampung, Bengkulu sampai ke Bangka Belitung.

Tidak hanya terkenal dengan wilayah kekuasaannya, Kerajaan Majapahit turut terkenal dengan kekuatan armada militernya yang begitu tangguh dan disegani oleh bangsa lain.

BACA JUGA:Sampai Majapahit Runtuh Abad 16, Padjadaran Tidak Juga Bisa Ditaklukan, Inikah Starteginya?

Bukti bahwa Majapahit memang sebuah kerajaan yang besar, banyak sumber yang menggambarkan hingga memberikan data akan wilayah kekuasaan Majapahit.

Berdasarkan peta wilayahnya, adalah satu wilayah yang memiliki suku dari keturunan Majapahit dan masih ada hingga saat ini.

Salahsatunya adalah, suk u yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Tercatat, di Sumsel ada 12 suku besar yang sudah banyak dikenal, belum lagi dengan suku-suku yang belum banyak diketahui orang.

Kalian ingin tahu suku apa saja yang ada di Sumsel?. Nah berikut ini kami sajikan beberapa suku yang ada di Sumsel, Simak ya!

1. Suku Lintang

Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan merupakan tempat tinggal suku Lintang, diapit oleh suku Pasemah dan Rejang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di Propinsi Sumatera Selatan

BACA JUGA:Menguak Misteri 4 Makam Misterius di Puncak Gunung Salak, Ternyata Ini 4 Nama Makam Tersebut

Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang menghasilkan : kopi, beras, kemiri, karet dan sayur-sayuran. Mereka juga beternak kambing, kerbau, ayam, itik, bebek, dll. 

Mereka tidak mencari nafkah di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: