Majapahit Empire Ternyata Dibantu Kekaisaraan China, Ooohh Ternyata Ini Buktinya
Foto ilustrasi Majapahit empire dalam bentuk peta sebaran kekuasaan di nusantara..--Google.com
Secara resmi Kaisar Hung Wu mengirim utusan ke Majapahit pada tahun 1370 untuk menyampaikan berita tentang timbulnya Dinasti Ming sebagai pengganti Dinasti Yuan.
BACA JUGA:Runtuh Abad 16, Majapahit Tak Bisa Taklukkan Kerajaan Sunda Kecil! Ada Apa?
Kedatangan utusan itu disambut dengan gembira oleh Raja Majapahit. Pada bulan kesembilan tahun itu juga Raja Majapahit Sri Pah-ta-la-po (Sri Prabhu) mengirim utusan ke negeri Cina.
Utusan membawa surat yang ditulis di atas lempengan emas dan hasil bumi sebagai balasan. Utusan selanjutnya datang di negeri Cina pada tahun 1375 dan 1377.
Dengan maksud yang sama Kaisar Hung Wu juga mengirim utusan ke pelbagai negara asing di antaranya ke Suwarnabhumi.
Utusan Kaisar sampai di Suwarnabhumi pada tahun 1370. Tahun berikutnya Raja Suwarnabhumi mengirim utusan balasan ke negeri Cina dengan membawa surat di atas lembaran emas dan hasil bumi.
Sampai runtuhnya Kerajaan Majapahit di abad ke 16 dalam sejarah Indonesia tertulis Kerajaan Padjadjaran inilah yang tidak bisa di taklukan oleh kerajaan Majapahit.
Dengan kekuatan pasukan perang yang sangat besar dan dipimpin seorang panglima perang terkenal Patih Gadjah Mada, namu kerajaan Padjadjaran tidak juga bisa ditaklukan.
Berdasarkan cerita-cerita rakyat dan catatan sejarah ternyata kerajaan Padjadjaran memiliki 20 strategi perang yang hebat yang dapat meredam ganasnya serangan kerajaan majapahit di zamanya.
Tidak banyak yang tahu strategi perang yang mana yang dapat menahan serangkaian serangan kerajaan Majapahit dan membuat Padjajaran tetap tidak bisa ditaklukan.
Adapun 20 staregi perang yang berhasil mimin rangkum dari berbagai sumber, satu diantaranya adalah startegi perang Makarabihwa.
Apa itu startegi perang makarabihwa, yakni cara mengalahkan musuh dengan tidak berperang.
Mengalahkan musuh dari dalam musuh itu sendiri, dengan menggunakan kekuatan pengaruh.
Praktik merusak kekuatan musuh dari dalam agar merasa kalah sebelum berperang, dengan kata lain strategi perang ini di zaman modren ini adalah adu domba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: