Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (10)

Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (10)

Berdasarkan studi atas buku kerjanya, Curran menjelaskan bagaimana Christie pertama-tama membuat karakter untuk karyanya, memilih latar belakang, dan kemudian membuat daftar adegan di mana petunjuk akan diberikan. 

BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (04)

Setelah itu, urutan adegan akan direvisi saat dia mengembangkan plotnya. 

Christie harus mengetahui karakter si pembunuh sebelum urutan ceritanya dapat ia selesaikan, kemudian ia mulai mengetik atau mendiktekan draf pertama novelnya. 

Sebagian besar pekerjaan, terutama dialog, dilakukan di kepalanya sebelum dia menaruhnya di atas kertas.

Pada 2013, 600 anggota dari Crime Writers 'Association memilih Pembunuhan atas Roger Ackroyd sebagai ‘cerita detektif terbaik... yang pernah ditulis’.

BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (05)

Kritikus Sutherland Scott menyatakan, "Jika Agatha Christie tidak memberikan kontribusi lain pada literatur fiksi detektif, dia masih pantas mendapatkan ucapan terimakasih karena menulis novel ini”. 

Pada September 2015, untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-125, ‘Sepuluh Anak Negro’ dinobatkan sebagai ‘Christie Favorit di Dunia’ dalam pemungutan suara yang disponsori oleh keluarganya. 

BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (06)

Pada kritikus juga setuju dengan hasil tersebut dan mengatakan, "Christie kali ini berhasil menaklukan kecerdikannya sendiri... sehingga tidak mengagetkan bahwa karyanya ini mendapatkan ulasan yang baik”. 

Stereotipe karakter dan rasisme: Christie banyak menggunakan stereotipe ketika mendeskripsikan karakternya, terutama sebelum 1945 (ketika sikap seperti itu lebih umum diekspresikan di depan umum), khususnya stereotipe yang berkaitan dengan Italia, Yahudi, dan non-Eropa. 

BACA JUGA:Mengenal Agatha Christie, Penulis Fiksi Terlaris Sepanjang Masa (07)

Sebagai contoh, dia mendeskripsikan ‘laki-laki keturunan Ibrani yang pucat dengan hidung bengkok, memakai perhiasan yang agak flamboyan’ dalam cerita pendeknya yang berjudul The ‘Soul of the Croupier’ dari koleksi Mr. Quin yang Misterius. 

Pada 1947, Liga Anti-Fitnah di Amerika Serikat mengirimkan surat pengaduan resmi kepada penerbit Christie di Amerika yaitu Dodd, Mead and Company, mengenai antisemitisme yang dirasakan dalam karyanya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: