Kisah Si Pahit Lidah Sebagai Pendakwah, Benarkah Pendekar Tersebut Merupakan Utusan Majapahit di Sumsel?

Kisah Si Pahit Lidah Sebagai Pendakwah, Benarkah Pendekar Tersebut Merupakan Utusan Majapahit di Sumsel?

kerajaan Majapahit -Kolase-Berbagai Sumber

BACA JUGA:Penyebaran Ajaran Islam di Pagar Alam Lewat 'Tadut', Perintah Sholat Dalam Syair Asli Suku Besemah

Bahwa GUMAY adalah nama seorang DIWE yang turun kedunia dan mulai betapak di Padang Selase ( Bukit Siguntang ) di palembang. Ngawak Diwe mule-mule :

Diwe Gumay beristrikan anak Ratu Bengkulu. Waktu tersebut hampir bersamaan dengan terjadinya perang antara Bengkulu dan Aceh.

Menurut ceritanya, Diwe Gumaylah yang dipanggil oleh bakal istrinya untuk menyudahi perang tersebut. Sehingga membuat perang tersebut berakhir dengan istilah : Atjeh kalah-Bengkulu Silah.

Dari pernikahan itu, Diwe Gumay mempunyai dua anak :

  • Ratu Iskandar Alam
  • Ratu Selibar Alam.

( Ratu Selibar Alam pergi ke Pagaruyung-Minangkabau dan keturunannya ada dipagaruyung )

  • Ratu Iskandar Alam, berputra :
  • Ratu Djemenang Sakti, berputra :
  • Ratu Gandjaran, berputra :
  • Ratu Menggale ( Semenggale ), berputra :
  • Ratu Semenggali, berputra :
  • Ratu Berdjunjang Sakti, berputra :
  • Ratu Radje Kuase ( Meradje Mengkuse ), berputra :
  • Ratu Radje Mude ( Ratu Kebuyutan ), yaitu Ratu terakhir.

Ke sembilan Ratu ini disebut “ RATU SEMBILAN DJUNDJANG “ ( Gilir ). Dari keturunan yang kesembilan ini, Ratu Radje Mude ( Ratu Kebuyutan ) mempunyai dua orang anak.

Raden Simbang Gumay ( Pangeran Sukemilung ) disebut juga Puyang Sukemilung

Putri Renik Debung. Beliau menjadi istri Puyang Saing Nage didalam laut.

Pangeran Sukemilung sendiri mempunyai 9 orang anak dari 2 istri. Anak-anak beliau ini disebut PUYANG SEMBILAN BERADEK. Nama anak-anak beliau adalah :

  • Puyang Remandjang Sakti, napak BALAI BUNTAR-Lubuk sepang, Lahat.
  • Puyang Intan permata Djagat,ngadekan ds.Prabu menang. Puntang Suku Merapi.
  • Puyang Pandjang,di Panda Enim.
  • Puyang Endang, di Lintang Kanan.
  • Puyang Remindang, ditangga Rase ( Manna )
  • Puyang Limpak, di Air Balui ( Musi Ulu )
  • Puyang Limparan, di Lubuk – Kayu Are
  • Puyang Untu, di Niru / Rambang Prabumulih
  • Puyang Remuntu, di Tjinte Mandi ( Redjang Bengkulu )

Dan keturunan selanjutnya sampai sekarang adalah anak cucu dari Puyang Remandjang Sakti. Kembali pada Kisah Puyang Si Pahit Lidah ( Pangeran Sukemilung ), beliau mempunyai nama dan gelar yang banyak. Masyarakat Palembang dan sekitarnya mengenal beliau dengan nama-nama- antara lain dibawah ini :

  • Diwe Sekilung / Sukemilung / Semidang : Nama Saat Sedang Musafir
  • Diwe Serunting : Nama Asli
  • Diwe Rakuan : Nama Saat Berperang
  • Diwe Lenggang Pati : Nama Keramat Bisa Mendatangkan Ribuan Angin Berdengung
  • Diwe Lian Pati : Nama Budi Pekerti Lemah Lembut Dan Shabar
  • Diwe Malin Pati : Nama Kebesaran Pemimpin

Ini sekilas sejarah dan silsila dari Serunting Sakti dari berbagai versi daerah.

Artikel ini hanya sekedar sharing saja, bukan untuk di perdebatkan. Jika ada pembaca yang lebih paham tentang Legenda ini, kami persilahkan untuk mengkoreksinya dan meluruskan.

Sepanjang hal itu dapat menambah nilai-nilai kebersamaan, serumpun dan seketurunan guna menjaga nasab dari pelaku sejarah yang menjadi Legenda Sumatera Selatan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: