Mengejutkan! 6 Tempat ini Ternyata Pernah Dikunjungi Pendekar Si Pahit Lidah
Mengejutkan! 6 tempat ini pernah dikunjungi si Pahit Lidah-Foto : ist-
BACA JUGA:SAKTI! Selain Sumpahnya Bisa Jadi Kenyataan, Begini Kisah Si Pahit Lidah dan 'Tari Kebagh' di Sumsel
4. Batu Macan
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Sepertinya pribahasa ini cocok digunakan sebagai ungkapan bahwa di mana pun kita berada harus menaati peraturan-peraturan yang telah diterapkan masyarakat sekitar tempat kita tinggal.
Begitu juga dengan Batu Macan. Objek wisata yang tak hanya bernilai seni tapi juga sarat makna dan pesan.
Batu Macan tepatnya adalah simbol yang diyakini masyarakat sebagai wujud nyata paraturan adat (perdat) yang harus dipatuhi. Diperkirakan, Batu Macan yang terdapat di Desa Pagar Alam Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat ini, sudah ada sejak zaman Majapahit pada abad 14 lalu.
BACA JUGA:Pendaki Harus Tahu! Ini Mitos si Pahit Lidah dan Misteri Gunung Dempo
5. Tari Kebagh
Konon katanya, sejarah tarian ini berkaitan dengan Puyang Serunting Sakti. Dikisahkan bahwa Serunting Sakti atau Si Lidah Pahit alias Puyang Semidang sedang melewati hutan lebat, dia mendengar suara ramai di suatu sungai yang ada air terjunnya.
Ternyata ada ternyata ada tujuh orang perempuan cantik sedang mandi smbil bersenda-gurau.
Dia yakin ini bukan perempuan biasa, karena tidak mungkin manusia berani mandi di tengah hutan yang lebat. Sebagai laki-laki ia jatuh cinta pada para perempuan itu, seperti kisah jaka tarub, dicurilah salah satu selendang para gadis itu.
BACA JUGA:PETAPA! Terletak di Sumsel, Ternyata Disini Si Pahit Lidah Mendapatkan Kesaktian
6. Batu Gajah
Si Pahit Lidah sungguh sakti kata-katanya. Setiap serapah sumpah yang keluar dari mulutnya yang berlidah pahit kontan akan membuat benda yang dikutuk menjadi batu.
Begitu kira-kira dongeng lisan masyarakat Pasemah di kawasan Lahat dan Pagar Alam di Sumatera Selatan.
Lokasi situs megalitik itu letaknya di alam bumi Pasemah Lahat dan Pagar Alam, sekitar 500-an kilometer dari Palembang, di dataran tinggi antara 750 meter-1.000 meter di kaki Gunung Dempo dari Pegunungan Bukit Barisan dan daerah aliran hulu Sungai Musi dan anak-anak sungainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: