Mengenal Lebih Dalam Suku Lahat, Kepercayaan dan Agamanya
Mengenal Lebih Dalam Suku Lahat, Kepercayaan dan Agamanya--
PAGARALAMPOS.COM - Suku Lahat atau sering disebut juga sebagai Jeme Lahat,merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang mendiami beberapa kecamatan di Kabupaten Lahat dan beberapa wilayah lainnya di Provinsi Sumatra Selatan.
Suku Lahat terbagi kedalam 4 kelompok (Sub-Suku Lahat) yang dahulu disebut dengan Kelompok Lekipali,
atau kepanjangan dari Lematang, Kikim, Pasemah (atau Besemah), dan Lintang.
Komunitas masyarakat Suku Lahat sebagian besar tinggal di daerah-daerah pegunungan atau area perbukitan yang subur.
BACA JUGA:Suku Palembang, Raden Fatah Istrinya Berdarah Cina
Di bagian barat dan selatan terdapat gugusan Pegunungan Bukit Barisan dengan puncaknya yang tertinggi Gunung Dempo (3.159 meter di atas permukaan laut)
Suku Lahat (orang Pasemah atau Basemah) di sebuah desa di dataran tinggi Pasemah sedang menari.
Tampak di depan hasil perkebunan mereka, biji kopi yang sedang dikeringkan (Koleksi Tropen Museum Belanda).
Karena tinggal di wilayah yang subur, sistem mata pencaharian hidup Masyarakat Suku Lahat adalah bertani.
BACA JUGA:Jalin Kerja Sama dengan Atourin Pasarkan Paket Desa Wisata
Banyak di antara mereka mengusahakan tanaman perkebunan jenis tanaman keras, seperti tanaman karet, kopi ataupun cengkeh.
Mereka juga menanam padi, sayur-sayuran dan palawija. Ada juga yang beternak ikan sebagai mata pencaharian hidupnya.
Bagi komunitas Suku Lahat yang tinggal di wilayah perkotaan biasanya mereka berdagang sebagai mata pencaharian hidupnya.
Kepercayaan
BACA JUGA:Top 4 SMA di Sumatera Selatan, Salahsatunya Kereng Banget
Orang-orang komunitas Suku Lahat sudah lama memeluk Agama Islam.
Meskipun demikian mereka masih mempercayai dan menjalankan kepercayaan nenek moyangnya.
Dalam berbagai upacara adat, mereka masih mencampur ritual-ritual dalam ajaran Islam dengan kepercayaan terhadap mahluk-mahluk halus.
Misalnya menyajikan sesajen atau mengucapkan mantra-mantra.
Salah satu yang dimaksud adalah upacara adat Sedekah Rame, atau tradisi adat tentang pengelolaan sawah.
Dengan melaksanakan tradisi tersebut Orang Suku Lahat berharap hasil yang mereka tanam akan memuaskan serta dilindungi oleh Yang Maha Kuasa.
BACA JUGA:Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel
Bahasa
Bahasa Suku Lahat termasuk dalam rumpun Bahasa Melayu, dan keempat kelompok sub suku tadi menggunakan bahasa yang sama.
Yang membedakan adalah dialek mereka yang berbeda-beda. Orang Lematang menggunakan Bahasa Lahat dengan dialek Lematang,
Orang Kikim dengan dialek Kikim, Orang Besemah dengan dialek Besemah dan Orang Lintang dengan dialek Lintang.
BACA JUGA:Kemenparekraf Apresiasi Sukses Film 'Jiwa Jagad Jawi' Raih Gold Award dalam ITFFA 2023
Jadi jika seandainya sesama orang Lekipali bertemu dan berkomunikasi, lewat dialeknya itu bisa diketahui berasal dari kelompok manakah lawan bicara mereka.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: