Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel

Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel

Menparekraf Tanam Bibit Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV Banyuasin Sumsel-Tangkapan Layar-kemenparekraf.go.id

PAGARALAMPOS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, melanjutkan kegiatannya di Sumatra Selatan dengan mengunjungi Desa Wisata Sungsang IV di Kabupaten Banyuasin, Sabtu 13 Mei 2023.

Menparekraf Sandiaga mengatakan hutan bakau di wilayah desa wisata itu perlu dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin. 

Ini sebagai bagian dari upaya pengembangan potensi wisata yang ada di Desa Wisata Sungsang IV. 

"Menurut saya kalau kita kembangkan secara serius apalagi di sini ada mangrove, ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi bagian dari penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas," kata Menparekraf Sandiaga.

BACA JUGA:Punya Hobi Baru? Inilah Cara Merawat Kamera agar Tetap Optimal dan Awet

Desa Wisata Sungsang IV berada di Kecamatan Banyuasin. Desa ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II selama 1,5 jam atau sejauh 72 kilometer.

Desa yang terletak di muara Sungai Musi ini menyuguhkan pemandangan hutan bakau yang teduh dan asri. 

Sehingga, dalam kunjungannya ke Desa Sungsang IV, Menparekraf Sandiaga pun menyempatkan diri menanam bibit pohon bakau sebagai simbol pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.

Selain itu, Sandiaga juga mendorong agar Desa Wisata Sungsang IV mengembangkan pariwisata berbasis komunitas. 

BACA JUGA:Perjalanan Sejarah dan Keunikan Suku Besemah: Budaya, Bahasa, dan Identitas yang Dilestarikan

Mengingat, Banyuasin memiliki potensi wisata yang kaya karena wilayahnya yang sangat luas.

Terlebih, kehadiran desa-desa wisata di daerah pesisir seperti di Desa Wisata Sungsang IV ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. 

Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat bertumbuh ke arah yang lebih baik.

"Biasanya daerah pesisir identik dengan nelayan yang kesejahteraan masyarakatnya masih banyak kendala. Nelayan ini adalah kelompok masyarakat yang belum merasakan kesejahteraan dan pembangunan di Indonesia. Jadi dengan adanya desa wisata ini masyarakat pesisir bisa mendapatkan tambahan penghasilan sehingga mereka bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenparekraf.go.id