Baru Tahu..Ternyata Kopi Indonesia Sempat Rajai Pasar Eropa di Abad 17
Para petani juga dilarang untuk menikmati hasil dari kebun kopi yang dikerjakan oleh mereka, hingga akhirnya muncul minuman yang bernama Aia Kawa atau minuman hasil rebusan daun kopi untuk mengobati kerinduan dan kenikmatan terhadap kopi.
Belkamu menanam biji kopi ke kepulauan nusantara. Dipenghujung abadb16, atau sekitar 1869, jenis Arabika merupakan jenis kopi yang pertama kali masuk dan dibudiayakan di Indonesia.
Bibit kopi ini awalnya dibawa oleh seorang pasukan Belkamu yang bernama Adrian Van Ommen dari Malabar untuk ditanam di Jakarta, di mana lokasi pemerintahan Belkamu berada pada saat itu.
Tak disangka, budidaya kopi yang dilakukan secara paksa oleh Belkamu mendatangkan keuntungan berlimpah. Pada tahun 1711, biji kopi ini langsung diekspor dari Jawa ke Eropa oleh VOC.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Legendaris di Jakarta, Enaknya Sejak Zaman Belanda
Dalam dalam waktu sepuluh tahun, angka ekspor biji kopi meningkat pesat menjadi sekitar 60 ton setiap tahunnya. Belkamu yang menyadari betul potensi pasar dari kopi, terus meningkatkan produksi kopi Arabika ini.
Jika pada produksi awal atau sekitar tahun 1830-1834 total produksi mencapai sebesar 26.600 ton per tahun, secara signifikan angka tersebut naik bertahap menjadi 79.600 ton dan puncaknya pada tahun 1880-1884 menjadi 94.400 ton per tahun.
Memasuki pertengahan tahun 1870-an, Pemerintah Belkamu mulai memperluas penanaman biji kopi di beberapa pulau nusantara di luar Jawa yang memiliki tanah subur.
Mulai dari Pulau Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Timor hampir sebagian besar lahannya dijadikan sebagai perkebunan kopi.
Hasil produksi dari pulau-pulau ini sangat berkualitas dan diakui secara mendunia, salah satunya adalah kopi Sidikalang, Mandheling, Lintong, Gayo, Kintamani, Toraja, dan Flores.
Kopi Robusta, kopi yang dikenal dari bencana. Tapi, tahukah kamu kalau jenis Kopi Robusta pada awalnya dikenalkan ke Indonesia karena adanya penyakit karat daun (Hemilera Vastatrix)?
Ya, kopi robusta ini pertama kali diperkenalkan oleh Belkamu ke Indonesia akibat adanya wabah penyakit karat daun yang menyerang perkebunan se-nusantara pada tahun 1876 silam.
Serangan ini sangat berdampak buruk bagi perkembangan budidaya kopi dan menyebabkan kerugian besar-besaran.
Kejadian ini membuat Belkamu mendatangkan spesies kopi baru yang bernama Liberika (Coffea libereca), yang dikatakan lebih tahan terhadap penyakit karat daun.
Tapi ternyata kopi Liberika ini pun mengalami hal yang sama, yakni terserang penyakit karat daun. Tidak ingin jauh merugi, pada tahun 1907.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: