KRI Dr Soeharso, Rumah Sakit yang Berlayar di Lautan

KRI Dr Soeharso, Rumah Sakit yang Berlayar di Lautan

 

JAKARTA, PAGARALAMPOS.COM - TNI AL tidak banya memiliki sederet kapal perang yang dipersenjatai lengkap. Namun, juga memiliki kapal rumah sakit, KRI dr Soeharso namajya yang siaga di Dermaga Komando Armada II Surabaya.

Dikutip laman wikipedia, awalnya KRI dr Soeharso bernama KRI Tanjung Dalpele (972). Kapal ini adalah kapal serba guna yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel (BAP).

Kapal bantu rumah sakit (BRS) serta dapat mendaratkan dua heli jenis Super Puma.

Kapal ini diklasifikasikan sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock). Nama Dalpele diambil dari sebuah tanjung yang terletak di pulau paling timur gugusan pulau di Provinsi Papua. 

BACA JUGA:Perkuat Persenjataan, Prabowo Modernisasi Kapal Perang hingga 2023

Nama tanjung tersebut diabadikan sebagai nama KRI karena di tempat itu para sukarelawan yang terdiri atas putra-putri terbaik Indonesia.

Yang rela mengorbankan jiwa raga ketika berlangsungnya operasi Komando Trikora untuk membebaskan Irian Barat. 

Kapal produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan Korea Selatan ini tiba di Indonesia 21 September 2003.

Seiring dengan kebutuhan TNI AL secara umum dalam menjalankan tugas-tugas negara, TNI AL memesan 2 unit kapal yang menyerupai kapal ini dan telah beroperasi dan diberi nama KRI Surabaya dan KRI Makassar.

BACA JUGA:Lulusan Poltekad Harus Kuasai Teknologi Militer dan Alutsista

Sejalan dengan waktu, berganti nama dr. Soeharso. Diambil dari nama seorang dokter orthopedi (dokter ahli bedah tulang) yakni Prof. dr. Soeharso.

Ia telah banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan membantu menolong dan merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki akibat peperangan

Spesifikasi KRI Dr. Soeharso ini memiliki bobot 11.394 ton kosong dan 16.000 ton berisi penuh, dengan panjang 122 meter, lebar 22 m, dan draft 6,7 m. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: