Wow Keren! 17 Triliun Investasi Asing di Sumsel

Wow Keren! 17 Triliun Investasi Asing di Sumsel

17 Triliun Investasi Asing di Sumsel--

PALEMBANG,PAGARALAMPOSMCOM – Geliat investasi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) makin menggairahkan.
 
Sepanjang 2022 lalu, total penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp41,123 triliun.

Tahun ini, target investasi naik menjadi Rp55 triliun.
 
Salah satu daerah tujuan investor adalah Palembang.
 
 
Per triwulan III 2023 saja, PMA yang masuk Rp52,67 miliar dan PMDN Rp3, 66 triliun. Total Rp3,77 triliun.

“Terbanyak investasi sektor jasa dan perdagangan,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal DPMPTSP Palembang, Hastuti SSTP, kemarin (27/4). Tahun ini, ditargetkan masuk Rp6 triliun.

Kata Kepala DPMPTSP Palembang, Gunawan, realisasi investasi triwulan III tahun lalu sudah lampaui target 2022 yang hanya Rp3,1 triliun.
 
“Jadi, sampai akhir 2022, tercapai jauh di atas target. Makanya, target tahun ini naik jadi Rp6 triliun,” kata dia.
 
 
Terbesar memang masih dari PMDN.
 
Di Kota Prabumulih, realisasi investasi 2022 mencapai Rp446.597.264.375. Untuk PMA Rp181.199.873.900 dan PMDN Rp265.397.390.475. Kepala DPMPTSP Prabumulih, A Zahedi melalui Seksi Data Investasi Bidang Penanaman Modal, Bambang mengatakan, untuk realisasi investasi triwulan 1 tahun ini  sudah Rp31 miliar.

“Target 2023 dari BKPM RI Rp699.729.890.450,” jelasnya.
 
Terpisah, Kepala DPMPTSP Muara Enim, H Shofyan Aripanca mengungkapkan, realisasi investasi 2022 melebihi target Rp11.605 miliar. “”Yang tercapai Rp13.177 miliar,” ujarnya.
 
 
Dari Rp13.177 miliar itu, sumbangan PMDN Rp2.644 miliar dan PMA Rp10.532 miliar.
 
Dibanding 2021, naik 108 persen. Investasi itu dari sektor listrik, gas dan air Rp9.474 miliar atau 71,9 persen.
 
Sisanya, sektor pertambangan Rp1.858 miliar atau 14,1 persen. 
 
Lalu sektor industri makanan Rp815 miliar atau 6,2 persen, sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp249 miliar atau 1,9 persen.
 
 
Yang terakhir dari sektor kehutanan yakni Rp248 miliar atau 1,9 persen.

Jumlah tenaga kerja terserap 3.628 orang.
 
“Data triwulan 1 tahun ini masih direkap pusat,” katanya. Kepala DPMPTSP PALI, Rismaliza menjelaskan, realisasi investasi 2022 Rp1.061.744.079.849 (Rp1 triliun lebih).
 
“Triwulan ini menyerap tenaga kerja 3.266 orang,” ucap Rismaliza.
 
 
Di OKU, realisasi investasi Januari-April 2023 masih di bawah Rp100 miliar.

“Baru dari PMDN Rp90,9 miliar lebih. Investasi asing masih nihil,” kata Kepala DPMPTSP OKU, H Imron HS ST MM. Investasinya ke sektor properti, kesehatan, jasa, perdagangan, dan lainnya. Sedangkan sepanjang 2022, realisasi investasi Rp 457.858.768.410.

Bangun PLTU Keban Agung
Salahsatunya, pembangunan PLTU Keban Agung.
 
Pada 2022 lalu, ada beberapa investasi lokal seperti pembangunan rumah sakit ibu dan anak (RSIA)  Jl Cut Nyak Dien Baturaja.
 
 
Kemudian praktik dokter mandiri Agda Clinic. Sejak 23 Agustus 2022 ada PT Surya Bintang Indonesia yang bergerak dalam bidang kelapa sawit. Juga sektor properti atau perumahan.
 
Sementara, investasi OKU Timur minim. “Memang kurang maksimal ya mencari investornya,”ucap Kepala DPMPTSP OKU Timur, Sonpiani SE MM.

Menurutnya, untuk investor skala kecil sudah cukup banyak yang berinvestasi. “ Tapi kalau skala nasional atau internasional, belum ada,” tandasnya.  
 
Salah satu yang sudah masuk, PT Simco, investasi pengolahan bekatul menjadi bubuk untuk pembuatan pembungkus makanan.
 
BACA JUGA:Murah! 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Pagar Alam yang Populer, Berapa Biayanya?

Kepala Bappeda dan Litbang OKU Timur, Maryus Markus Firdaus SSTP mengatakan, tahun ini ada PT Dwi yang akan masuk ke OKU Timur.
 
PT ini akan mengembangkan  pupuk cair. Bahan bakunya sangat banyak di OKU Timur.
 
Lahat Naikkan Target Investasi
Sedangkan untuk Lahat, tahun ini target investasinya naik. Untuk PMDN ada pembangunan RS  Ar Bunda.
 
Untuk PMA, perusahaan  asing asal Turki berencana bangun PLTP.
 
 
Ditambahkan Kepala DPMPTSP Lahat, Yahya Edward SE MSi, realisasi investasi 2022 mencapai Rp1,06 triliu
 
Sementara, realisasi investasi 2022 lalu mencapai Rp801 miliar. Over target dari target yang hanya Rp431 milliar.
 
“Tahun ini ditargetkan naik sekitar 20 persen,” jelas Kepala DPMPTSP Kota Lubuklinggau, Hendra Gunawan.

Belum ada PMA, seluruhnya PMDN. Investasinya pada sektor perkebunan dan pertambangan. 
 
 
“Di Lubuklinggau ini baru investasi hotel, rumah sakit, maupun bidang kuliner restoran,” sebutnya.

Contoh investasi Grand Zuri Hotel Lubuklinggau. Awalnya tercatat Rp50 milliar. Saat ini lebih Rp100 miliar. Ada juga RS Dwi Sari.
 
“Investasi terbesar di Lubuklinggau adalah RS AR Bunda,” katanya.
 
Kepala Disnaker Muratara H Saidi melalui Kabid Ketenagakerjaan, Agusman mengungkapkan, belum ada investasi baru tahun ini di kabupaten kaya SDA itu.
 
 
”Cuma ada satu perusahaan CPO yang waktu kemarin baru mulai,” katanya.

Saat ini ada 48 perusahaan swasta baik tambang maupun perkebunan.
 
Tapi baru 25 perusahaan yang lapor menyerap tenaga kerja.
 
“Untuk sektor perkebunan 19 perusahaan menyerap 4.757 tenaga kerja. 12 perusahaan pertambangan serap 1.082 tenaga kerja,” tegasnya.
 
 
erpisah, investasi PMA  Kabupaten Banyuasin tiap tahun meningkat. Hal ini diungkapkan Kepala DPMPTSP Banyuasin, Sadikin.
Tahun 2022  Rp 561.264.390.698.
 
“Tahun ini, sudah Rp 631.740.186.809,” katanya.
 
Investasi masuk itu ke bidang kebun karet, kelapa, sawit dan lain sebagainya.
 
Investornya dari Malaysia, Singapura dan beberapa negara Asia lainnya.
 
 
Sedangkan PMDN  2022 mencapai Rp 4.732.862.330.613. Tahun ini baru Rp 128.602.550.335.

“Kalau pelabuhan internasional Tanjung Carat terealisasi, tentunya akan berdampak sekali bagi masuknya investor,” tuturnya.
 
Sementara itu, Sekretaris DPMPTSP OKI, Nurul Hidayat SH mengatakan,  target investasi 2022 baik PMA maupun PMDN Rp 11,1 triliun. Realisasi Rp7,1 triliun.
 
Tak capai target. Untuk triwulan 1 tahun ini, capaian masih dihitung. “Sedangkan PMA belum ada,” katanya.
 
 
Kemudian, yang serap tenaga lokal misalnya PT OKI Pulp, Lalu, PT Sampoerna Agro, kemudian PT Rambang Agro Jaya, Kelantan Sakti dan lainnya.

Investasi  OKI banyak ke sektor perkebunan karet, kelapa sawit hingga pembuatan kertas dan tissue. DPMPTSP Sumsel mencapai realisasi investasi sepanjang 2022 Rp 41,123 triliun. Menyerap 10.697 tenaga kerja.
 
Hal tersebut diungkapkan Kepala DPMPTSP Sumsel, Yudha Husni.
 
Sektor yang paling besar merealiasikan investasi adalah trasportasi, gudang dan telekomunikasi.
 
 
Kemudian, pertambangan, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan, listrik, gas dan air serta inudstri kertas dan percetakan.

Singapura Terbesar Lima negara dengan investasi terbesar yakni Singapura Rp1,34 triliun, RRT Rp 0,79 triliun, Belanda Rp0,57 triliun, Hongkong Rp0,49 triliun dan Belgia Rp 0,32 triliun.
 
“Tahun ini, kita targetkan Rp55 triliun,” bebernya.
 
berita ini sudah terbit di Harian Sumeks dengan judul Rp17,59 T Investasi Asing Masuk Sumsel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: