Sebuah Konspirasi Global Nan Penuh Misteri
Petualangan Prof. Langdon di Film Inferno--google.com
Tak heran, Ron Howard tidak memilih Manila sebagai referensi lokasi film.
Terinspirasi dari Dante Alighieri: Karena kesuksesan novelnya, Dan Brown menerima banyak pujian dari kritikus novel.
Terlebih dinyatakan oleh New York Times sebagai novel terlaris.
BACA JUGA:Tingkatkan Minat Budaya Baca
Dan Brown sendiri banyak terinspirasi dari salahsatu bagian (canticle) buku puisi karya Dante Alighieri ‘The Divine Comedy’.
Puisi panjang itu dibagi 3: Inferno (neraka), Purgatorio (purgatori), dan Paradiso (surga).
Untuk mendukung dramatisir penggambaran suasana neraka, dibutuhkan hingga 9 liter darah buatan.
Di sisi lain, dalam perilisan buku Inferno sengaja dipilih tanggal 14 Mei 2013.
BACA JUGA:Pertahankan Kebudayaan di Tengah Kemajuan Teknologi
Tanggal ini jika ditulis dalam penanggalan internasional 5-14-13.
Jika dibalik menjadi 31415, yaitu lima digit pertama bilangan Pi, bilangan yang juga disebut irasional dan transenden.
Dalam film ini, sang sutradara Ron Howard juga menyuguhkan pandangan-pandangan karya seniman dunia.
Konflik yang ringan dengan bumbu persahabatan dicampur percintaan antara Langdon dan Sienna tentunya sangat menarik untuk disaksikan.
BACA JUGA:Kembarasia, Silaturrahmi Dua Budaya
Diketahui, selama proses syuting film Inferno menghabiskan anggaran sebanyak 75 juta Dollar AS, atau setara Rp 1 triliun, dan dapat meraup keuntungan 220 juta Dollar AS atau setara Rp 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: