Ternyata Perlakuan Dad Shaming kerap juga Dialami oleh Para Ayah
Ternyata Perlakuan Dad Shaming kerap juga Dialami oleh Para Ayah -Foto: net-
Bermain bersama ayah identik dengan permainan yang melibatkan fisik. Terkadang seorang ayah mengajak bermain buah hatinya dengan cara mengayun-ngayunnya, atau melemparnya ke udara kemudian menangkapnya. Nah, hal ini sering memicu kritikan pedas, seperti “Cara mainnya kok begitu, sih? Kan bisa membahayakan anak”.
Padahal, maksud dari sang ayah hanyalah bersenang-senang dengan anaknya. Lagi pula, setiap ayah tentu tahu sejauh mana anaknya bisa menerima permainan. Ayah juga pastinya akan selalu mengutamakan keamanan anak, kan?
BACA JUGA:Kenali Faktor Penyebab Seluit dan Cara Menghilangkannya
4. Meremehkan dan tidak membiarkan ayah untuk belajar
Menjadi seorang ayah tidak serta merta membuat seorang pria mahir dalam merawat anak. Sifat kebapakkan dan kemampuannya dalam merawat anak akan bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Ayah juga perlu belajar untuk merawat sang buah hati. Namun, sayangnya, perlakuan orang yang merasa lebih mahir bisa membuat ayah merasa tidak punya andil atau bahkan tidak pantas ikut merawat anak
Sebagai contoh, ketika sang ayah sedang memakaikan baju anak tetapi caranya salah, ada saja yang mengkritik dan langsung mengambil alih sembari berkata, “Bukan begitu caranya, kamu tidak bisa-bisa, deh. Sini biar aku saja yang memakaikannya.”
BACA JUGA:Kenali Faktor Penyebab Seluit dan Cara Menghilangkannya
Nah, itulah beberapa bentuk dad shaming yang sering terjadi. Sebagian besar ayah yang mengalami dad shaming bisa menanggapi perlakuan ini dengan positif serta menjadikannya bahan evaluasi diri.
Bahkan, perlakuan ini bisa menjadi pemecut baginya untuk mencari informasi terkait pola asuh yang baik dan mempraktikannya. Bila seperti ini, tentu efeknya baik, ya.
Sayangnya, sebagian lainnya justru menjadi tidak percaya diri dan enggan untuk mengurus anak karena dad shaming. Bahkan, tidak sedikit ayah yang menanggapinya dengan amarah dan merasa kritik yang didapatkan merupakan perlakuan yang tidak adil.
Jika kamu adalah seorang ayah, ketika mendapatkan kritikan pedas, jangan biarkan perkataan tersebut mengganggu pikiran dan membuatmu menjadi tidak percaya diri ya. Lebih baik, tetaplah berpikir positif, jangan patah semangat, dan teruslah belajar untuk bisa menjadi sosok ayah yang baik.
BACA JUGA:Kenali Manfaat Krim Malam yang Baik untuk Kulit Wajahmu
Ingatlah, kamu adalah sosok penting untuk anakmu. Selain mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, kamu juga berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang Si Kecil.
Jika perilaku dad shaming sudah membuatmu merasa sedih terus-menerus, putus asa, bahkan memiliki pikiran tidak pantas menjadi seorang ayah, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog, ya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: