Kementerian Kelautan dan Perikanan Jaga Perairan Raja Ampat dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina

Kementerian Kelautan dan Perikanan Jaga Perairan Raja Ampat dari Hama dan Penyakit Ikan Karantina

Kementerian kelautan dan perikanan-Tangkapan Layar-kkp.go.id

RAJA AMPAT, PAGARALAMPOS.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen menjaga ekosistem perairan RAJA AMPAT  dari masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK), agensia hayati, jenis asing invasif dan Produk Rekayasa Genetik (PRG).

Komitmen ini ditunjukkan dengan pelaksanaan apel Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang dipimpin langsung oleh Kepala BKIPM, Pamuji Lestari. 

BACA JUGA:BNI Rilis Kartu TapCash Spesial Desain NCT 127 ‘2 Baddies’

"Karenanya kita harus menjaga Raja Ampat dari ancaman tersebut, termasuk memastikan tumbuhan dan satwa langka dan sumber daya genetik (SDG) dari luar negeri ke dalam Negeri dengan menjalankan pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan," kata sosok yang akrab disapa Tari saat memimpin apel BKIPM di Raja Ampat, Selasa (14/2/2023).

Tari mengungkapkan wilayah perbatasan merupakan salah satu exit entry point yang harus tetap diawasi, termasuk wilayah perbatasan di Raja Ampat. Apalagi, perairan Raja Ampat merupakan salah satu wilayah perbatasan yang memiliki aspek strategis baik geopolitik, sosial dan budaya.

BACA JUGA:Buka Rapat Kerja Basarnas, Presiden Jokowi: Potensi Bencana Dunia Meningkat 5 Kali Lipat

Dikatakannya, Kabupaten Kepulauan Raja Ampat yang ditaburi mozaik 610 pulau-pulau kecil dengan panjang garis pantai 753 km.

"Ini bagian terpenting dari ekosistem kepulauan nusantara yang sangat kaya akan sumber daya kelautan dan perikanan," ujar Tari.

Wilayah perbatasan Raja Ampat yang berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau, dianggap bisa menjadi rawan. Terlebih kerawanan dalam pelanggaran hukum lintas batas seperti illegal trading, illegal mining, illegal dredging/sand, illegal migration, illegal logging, human trafficking, people smuggling, penyelundupan barang, pencurian ikan (illegal fishing), perompakan (sea piracy), dan sebagainya.

BACA JUGA:Car Free Day Satlantas Polres Pagar Alam Direspon Positif Masyarakat

"Oleh karena itu, kita berkumpul disini untuk menegaskan posisi dan komitmen BKIPM dalam menjaga mutu dan kualitas hasil perikanan," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan peningkatan pengawasan di laut Indonesia bukan hanya untuk memerangi pencurian ikan, tapi juga menjaga kelestarian ekosistem laut secara berkelanjutan.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kkp.go.id