Dewan Perwakilan Rakyat Sedang Berupaya Turunkan Bipih ONH Dibawah Rp 50 Juta
Suasana jemaah yang sedang lakukan sholat- thowaf di Mekah.--
Menurutnya, pengurangan durasi ini tidak memungkinkan karena karena menyangkut dengan kesiapan dari pengaturan jadwal penerbangan bagi negara-negara yang mengirimkan lebih dari 30.000 jamaah haji dan ketersediaan fasilitas penerbangan yang ada di Arab Saudi.
”Seperti yang kami usulkan misalnya Bandara Thaif bisa digunakan untuk tempat kedatangan maupun keberangkatan, ternyata memang untuk pesawat berbadan lebar itu tidak dimungkinkan. Karena itu maka tentu kita bisa memahami jika potensi durasi pengurangan harinya itu tidak bisa dilakukan lebih singkat,” Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Ace juga menjelaskan, pihaknya meminta juga pengurangan biaya masyair atau biaya selama penyelenggaraan puncak ibadah haji yakni di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
”Itu pun juga mengalami penurunan dan kita harapkan ini juga bisa mendorong menurunkan biaya keseluruhan dari haji itu. Kan yang diusulkan pada awalnya adalah Rp23 juta per jemaah untuk biaya masyair, sekarang kita minta supaya diturunkan menjadi Rp18 juta,” sambungnya.
Namun demikian, Ace menyampaikan sekalipun ada upaya Efisiensi ONH pihaknya tetap meminta kepada pemerintah untuk tidak mengurangi peningkatan layanan kepada jamaah. BACA JUGA:Biro Keuangan Settama BNN RI Gelar kegiatan Rekonsiliasi Laporan Keuangan BNN T.A. 2022
”Misalnya soal makanan, tetap di dorong citarasa Indonesia, pelayanan dari mulai keberangkatan dari daerah sampai ke penerbangan, ke bandara juga harus dilayani dengan baik.
Kemudian selama di tanah suci juga berbagai kebutuhan masyarakat terutama memberikan pelayanan kepada lansia itu harus maksimal termasuk pendampingan pada kelompok lansia dan pada difabel,” tutupnya.
Artikel ini juga ditayangkan di SUMEKS.CO dengan judul: https://sumeks.disway.id/read/655022/dpr-sedang-berupaya-turunkan-bipih-onh-di-bawah-rp-50-juta/15
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: