Menteri Pertanian Dorong Generasi Muda Lampung Kembangkan Usaha Tani dengan Inovasi
---Tangkapan Layar-pertanian.go.id
LAMPUNG, PAGARALAMPOS.COM - Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian mendorong generasi milenial di Provinsi Lampung untuk segera mengembangkan inovasi usaha tani sebagai bekal masa depan menuju Pertanian maju, mandiri dan modern. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian sebagai akses permodalan yang berbunga rendah.
"Besok itu tidak hanya training tentang bagaimana penguasaan teknologi saja, tetapi kita harus mulai dengan keuangan. Karena itu sesudah pelatihan harus diberi kesempatan untuk menggunakan KUR. KUR itu adalah program Bapak Presiden untuk memperkuat usaha tani," ujar SYL saat membuka training of trainer low cost precision farming, Sabtu, 11 Februari 2023.
BACA JUGA:Seorang Ayah di Musi Rawas Perkosa Anak Tiri Hingga Hamil Enam Bulan, Korban Sempat Diancam
Menurut SYL, akses permodalan KUR memiliki bunga yang sangat rendah karena hanya ditarik administrasi sebesar 3 persen. Kata dia, negara memberikan layanan tersebut untuk semua kalangan terutama kalangan anak muda yang ingin mengembangkan usaha.
"Dari pengalaman saya selama 3 tahun, KUR itu telah menjadi kekuatan kita. Dari tahun ke tahun yang macet itu hanya 0,3 persen saja, Pak. Sekarang kita punya KUR sudah di atas 100 triliun," katanya.
BACA JUGA:Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tingkat Kecamatan Jarai
Berikutnya, kata SYL, setelah menggunakan KUR, para peserta pelatihan harus diberi fokus dan target. Apalagi pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya seperti teknologi mekanisasi dan bibit unggul.
"Di dalam pelatihan itu harus ada fokus, dan di sana harus ada target. Pengolahan tanah itu harus ada persiapan bibit ada persemaian ada penanaman. Jadi anak anak kita itu tidak berhenti sampai pelatihan tapi harus sampai berhasil," katanya.
BACA JUGA:Awali Kepemimpinan di Sumatera Selatan, Kakanwil Ilham Djaya Pimpin Apel Pagi
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini melibatkan 105 peserta yang terdiri dari berbagai lapisan. Namun jika ditotal dengan pelatihan di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 21.533 peserta dengan metode offline di masing-masing UPT.
"Tujuan dari traning ini adalah untuk dalam menguatkan implementasi program utama Kementerian Pertanian yaitu digitalisasi pertanian khususnya presisi farming dan mampu mendongkrak perbaikan kualitas produk pertanian kita serta menjamin kontinuitas pertanian melalui inovasi teknologi yang relatif murah dan sederhana," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: pertanian.go.id