Lampaui Target, Kementrian ESDM Tawarkan 13 WK Migas Tahun 2022, Bukti Hulu Migas Indonesia Masih Menjanjikan
Lampaui Target, Kementrian ESDM Tawarkan 13 WK Migas Tahun 2022, Bukti Hulu Migas Indonesia Masih Menjanjikan-Foto: Ist-
BACA JUGA:Peduli Lingkungan, HK Pasang GPS Collar Untuk Memantau Pergerakan Gajah
Sementara itu, pada tahun 2022 Ditjen Migas berhasil menorehkan kinerja positif lainnya, yaitu pemanfaatan gas untuk dalam negeri mencapai 68%, PNBP SDA Migas sebesar Rp148,70 triliun atau 106,90% di atas target, pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sebanyak 40.877 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 12 Kabupaten/Kota dan pendistribusian konverter kit untuk nelayan sebanyak 30.000 paket di 17 provinsi dan paket konverter kit untuk petani yang juga 30.000 paket di 16 provinsi.
Selanjutnya, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri tahun 2022 mencapai 68% atau 103% di atas target 66%. "Pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri akan terus ditingkatkan dengan memastikan kesiapan sektor pengguna gas dalam negeri melalui berbagai kebijakan, demi mendukung tumbuh kembangnya industri dalam negeri," paparnya.
Penerimaan negara terutama PNBP SDA Migas tahun 2022 mencapai Rp148,70 triliun atau 106,90% di atas target. Dengan bergabungnya Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas pada tahun 2022, maka penerimaan negara dari sektor PNBP BLU telah mencapai Rp188 miliar atau 121,29% dari target Rp155 miliar.
Sementara Lifting Migas yang merupakan komponen dalam perhitungan besaran penerimaan negara, realisasi tahun 2022 mencapai 612 MBOPD untuk minyak (87% dari target 703 MBOPD) dan 955 MBOEPD (92,18% dari target 1003 MBOEPD) untuk gas bumi, dengan ICP rata-rata sebesar USD97,03 per barel (97% dari target USD100 per barel). Tidak tercapainya target lifting migas tersebut antara lain karena rendahnya posisi awal atau low entry point pada awal tahun 2022, unplanned shutdown dan delay field onstream pada beberapa proyek.
BACA JUGA:Kemnaker Terima Kunjungan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Bahas Masalah Ini
"Untuk mengatasi hal tersebut, dibutuhkan upaya peningkatan dan pencapaian lifting migas yang telah dan akan terus dilakukan, antara lain optimasi produksi pada lapangan eksisting, transformasi Resources to Production, mempercepat chemical EOR, eksplorasi masif untuk penemuan besar, serta kemudahan investasi dan insentif," tandas Tutuka. (*)
Berita ini telah tayang dilaman esdm.go.id dengan judul : Tawarkan 13 WK Migas Tahun 2022, Bukti Hulu Migas Indonesia Masih Menjanjikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: