Waspada! 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak Jadi Stunting

Waspada! 4 Masalah Gizi ini Berisiko Anak Jadi Stunting

Ilustrasi Stunting--

BACA JUGA:Pendaftaran Kartu Prakerja 2023 Siap Dibuka, Segera Daftar di Link Resmi Ini

Selain pemberian makanan tambahan dengan makanan lokal, hal yang paling penting adalah pemberian edukasi kepada ibu tentang cara pemberian makanan yang baik untuk anak.

Hal tersebut bertujuan untuk mengejar penurunan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi adanya penurunan stunting antara lain inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif, pemberian protein hewani dan konseling gizi.

Ada peningkatan proporsi pada tahun 2022 yaitu inisiasi menyusui dini menjadi 60,1 persen dari yang sebelumnya 47,2 persen tahun 2021.

BACA JUGA:Herman Deru Lantik PC ISNU Muara Enim

Anak yang diberi ASI jadi 96,4 persen tahun 2022 dari yang sebelumnya 73,5 persen tahun 2021.

Namun anak yang menyelesaikan ASI eklusif sampai 6 bulan turun hingga sekian persen.

Pemberian sumber protein hewani menjadi 69,9 persen tahun 2022 dari yang sebelumnya 35,5 persen tahun 2021, dan konseling gizi 32 persen tahun 2022 dari sebelumnya 21,5 persen tahun 2021.

Pemerintah memiliki 11 intervensi spesifik stunting yang difokuskan pada masa sebelum kelahiran dan anak usia 6 sampai 23 bulan.

"Pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting," ucap Dirjen Endang.

 

Artikel ini telah tayang di laman kemkes.go.id 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: