Seni Dalam Menasihati

Seni Dalam Menasihati

M. Fathurraman--

Kata "lain kali" saya rasa lebih halus untuk digunakan daripada kata "seharusnya" karena kata "seharusnya" lebih seperti mendikte sesuatu yang sudah terlanjur dan untuk mengembalikan sesuatu yang sudah terlanjur tidak akan mungkin.

Sama seperti kata "Terserah" dan "Mana bagusnya". Misalkan, kita pergi ke toko buku bersama teman kita dan uang yang ia punya hanya bisa untuk membeli satu buku sedangkan ia menemukan dua buah buku yang membuatnya tertarik. Karena bingung ia meminta saran dari kita. "Enaknya beli buku yang mana ya, dua-duanya bagus soalnya?" Terus kita jawab "Ya, terserah." Walaupun diucapkan dengan intonasi yang sopan, menurut saya pribadi kalimat ini tetap terdengar kasar. 

Akibatnya si teman tersebut membeli buku yang tidak cocok dengannya.

Berbeda kalau kita menjawab dengan "Mana yang bagus buat kamu." Atau "Mana yang lebih penting buat kehidupanmu sehari-hari." Tentu ia akan betul-betul memilih antara dua buku tersebut. Dengan itu kita sekaligus memberi saran kepadanya walaupun tidak ada niat memberi saran sama sekali. Di dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan kita untuk bertuturkata yang baik. "Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."

3. Menggunakan intonasi yang halus.

Meskipun kita sudah memilih tempat yang sepi dan kata-kata yang sopan tanpa disertai intonasi yang baik maka yang terjadi hanya ada prasangka buruk dari orang yang kita nasehati tersebut. Supaya tidak menimbulkan permusuhan, alangkah baiknya jika kita menggunakan intonasi yang lembut. 

Dengan memperhatikan serta menerapkan tiga hal di atas, insya Allah orang tersebut yang kita nasihati menerima apa yang kita katakan. Sebagai seorang mukmin hendaknya kita saling berlemah lembut terhadap sesama. Karena dari lemah lembut terhadap saudara, akan nampaklah betapa indahnya ikata ukhuwah Islamiyah. Dan kita meminta kepada Allah supaya ikatan persaudaraan kita sesama muslim. Amiin Allahumma Aamiin.

Sebagai penutup, saya mengutip perkataan salah seorang tabi'in yang bernama Raja' bin Haiwah Ra:

"Alangkah indahnya Islam jika dihiasi dengan Iman, alangkah indahnya Iman jika dihiasi dengan taqwa, alngkah indahnya taqwa jika dihiasi dengan amal, dan alangkah indahnya amal jika dihiasi dengan kelembutan." [Wallahu A’lam]

 

*Dikutip dari buku para Tabi'in.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: