Sampai Kapan Armada Batubara Bikin Macet?

Sampai Kapan Armada Batubara Bikin Macet?

Foto: Ist ARMADA: Bagian kiri dan kanan jalan dipenuhi armada batubara.--

LAHAT, PAGARALAMPOS.CO - Warga Kabupaten Lahat makin bosan dengan kemacetan jalan di Kecamatan Merapi Area, yang tidak kunjung selesai.

Janji Gubernur Sumsel yang melarang angkutan batubara melintas di jalan umum, tapi berikan surat toleransi boleh melintas yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel, dinilai mendzolimi masyarakat banyak.

Apalagi diketahui, surat toleransi itu sudah dikeluarkan tahun 2018 lalu hanya untuk dua tahun, artinya pada tahun 2020 sudah tidak berlaku lagi. Sedangkan hingga saat ini, belum ada kejelasan atas surat toleransi itu.

Apakah diperpanjang, atau tidak."Mau sampai kapan macet ini. Kiri dan kanan jalan sudah angkutan batubara semua. Setiap melintas ke Merapi, selalu macet hingga berjam-jam," ujar Aan, warga Kota Lahat, Jumat 16 September 2022 sekitar pukul 01.30 WIB.

BACA JUGA:Ada Kejanggalan, Tim Forensik Lakukan Otopsi Jenazah Ibu Muda

Akibat kebijakan yang menguntungkan perusahaan batubara itu, warga yang berkendara jadi korbannya. Setiap malam pengandara harus rela mengalah, berjalan padat merayap, hingga susul-susulan. Tidak jarang pengendara yang emosi, mala merugikan pengendara lain.

"Ini namanya kebijakan yang mendzolimi. Kasihan jika ada orang yang lagi urgent, ada ambulance yang mau cepat, jadi terhambat," katanya.

Anggota DPRD Lahat, Nopran Marjani beranggapan, yang namanya toleransi ada batasannya, kemudian ada evaluasi agar tidak selalu diberikan toleransi. Menurutnya, terkait persoalan jalan ini, pihak perusahaan sudah lalai, dan itu bisa saja disengaja oleh pihak perusahaan. Namun surat toleransi ini cukup menimbulkan tanda tanya.

"Tidak adanya evaluasi terhadap surat toleransi itu, cukup menimbulkan tanda tanya. Kenapa surat toleransi itu dikeluarkan, apa perusahaan yang keenakan, atau mungin ada deal-deal dengan perusahaan," kata Politisi Partai Gerindra Lahat ini.

BACA JUGA:Tarif Angkot Naik, Orang Tua Antar Anak Sampai ke Sekolah

Sementara, Kabid Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Lahat, Mukhlis menyampaikan, kemacetan lalu lintas di Merapi Area, wajar terjadi. Selain karena masih adanya perbaikan jalan antara Desa Banjarsari dengan Desa Prabu Menang, juga karena banyaknya armada batubara yang melintas.

Dalam satu malam bisa 748 armada batubara. Padahal para transfortir waktu itu sudah sepakat, untuk mengurangi kemacetan, armada yang melintas sesuai jadwal genap ganjil di plat kendaraan.

"Alasan inilah yang buat kita sependapat dengan Pansus DPRD Lahat, untuk lakukan peninjauan ulang surat toleransi penggunaan jalan itu. Kalau selalu menunggu, seperti ini saja nanti kondisinya," sampainya. (her18/min3)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: