Pemkot PGA

Wasapa! Kurang Minum Air Putih, Batu Ginjal Terbentuk!

Wasapa! Kurang Minum Air Putih, Batu Ginjal Terbentuk!

Memahami mekanisme dan faktor risiko pembentukan batu ginjal-net-

PAGARALAMPOS.COM - Batu ginjal merupakan kondisi medis yang sering kali diabaikan, tetapi dapat menimbulkan masalah serius jika tidak ditangani. Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal daripada yang dapat dilarutkan oleh cairan di dalamnya.

Zat-zat seperti kalsium, asam oksalat, asam urat, sistin, dan struvite saling menempel dan mengeras membentuk batu. Kurangnya asupan air putih menjadi faktor risiko utama, karena dehidrasi menyebabkan urine menjadi pekat, meningkatkan konsentrasi zat-zat tersebut dan mempermudah pembentukan kristal.

BACA JUGA:Detoks Alami, 5 Minuman Pagi yang Ampuh Membersihkan Ginjal dan Liver

Proses terbentuknya batu ginjal, atau nefrolitiasis, merupakan hasil dari pengendapan mineral dan garam yang terkonsentrasi dalam urine. 

Meskipun sebagian besar batu ginjal berukuran kecil dan dapat keluar sendiri melalui urine, batu yang lebih besar dapat menyumbat saluran kemih, menyebabkan nyeri hebat, dan memerlukan penanganan medis.

Oleh karena itu, penting untuk meminum cukup air putih setiap hari untuk mencegah pembentukan batu ginjal dan menjaga kesehatan ginjal secara keseluruhan.

BACA JUGA:Jangan Anggap Remeh! 10 Kebiasaan Ini Dapat Picu Penyakit Batu Ginjal Loh!

Jumlah air yang direkomendasikan bervariasi tergantung pada individu, aktivitas fisik, dan iklim. Namun, secara umum disarankan untuk minum minimal 8 gelas air per hari. 

Proses Terbentuknya Batu Ginjal: Penjelasan Medis dan Faktor Risiko

Proses pembentukan batu ginjal dimulai ketika urine mengalami supersaturasi terhadap zat-zat tertentu, seperti kalsium, oksalat, fosfat, atau asam urat. Dalam kondisi normal, zat-zat ini larut dalam urine. 

BACA JUGA:Waspada! Hindari 10 Kebiasaan Ini Jika Kamu Tak Ingin Kena Penyakit Batu Ginjal

Namun, ketika konsentrasinya melebihi kapasitas pelarutan, mereka dapat mengendap dan membentuk kristal. Kristal-kristal ini kemudian dapat bergabung membentuk inti batu melalui proses yang disebut nukleasi.

Selanjutnya, inti batu ini menarik lebih banyak mineral, mengalami pertumbuhan melalui agregasi, dan akhirnya membentuk batu yang lebih besar.

Faktor-faktor seperti pH urine, volume urine, dan keberadaan inhibitor alami pembentukan kristal, seperti sitrat, memainkan peran penting dalam proses ini. Ketidakseimbangan dalam faktor-faktor ini dapat memfasilitasi pembentukan batu ginjal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait